Jakarta, CNN Indonesia -- Film merupakan sebuah media komunikasi. Tempat penyampaian pesan dari seorang sutradara film kepada para penonton. Film juga merupakan wujud dari ekspresi seni. Bahkan film kerap dimanfaatkan sebagai sebuah bentuk pendidikan.
Atas dasar itulah pembuat ansebuah film perlu dilakukan dengan perhitungan yang matang, tidak boleh sembarangan. Dengan begitu, film yang dihasilkan bisa bermanfaat bagi penontonnya.
Bagaimana membuat film yang berkualitas? Untuk menjawab pertanyaan yang satu ini, sutradara ternama Hanung Bramantyo, membocorkan tiga jurus jitu yang dapat dijadikan bekal para sineas muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, dalam membuat film dibutuhkan inovasi. Harus selalu ada kebaruan dalam sebuah film, seperti ada unsur kejutan. Hal ini dilakukan agar penonton selalu mendapatkan hal baru ketika menonton film.
"Pembuat film harus punya
inventiveness—daya temu. Harus ada penemuan baru dalam setiap filmnya," kata Hanung kepada CNN Indonesia di Plaza Senayan, tadi malam (22/12).
Kedua, para pembuat film harus ulet. Hanung mengatakan, pembuat film harus bisa menggali dengan tekun. Entah itu menggali skenario, karakter pemain, maupun ide cerita agar bisa menghasilkan karya yang unik.
Yang terakhir, pembuat film harus interdisipliner. Seorang pembuat film, menurut Hanung, harus mengetahui tentang disiplin ilmu lain.
"Seorang film maker harus tahu juga tentang ilmu sosial, politik, psikologi, filsafat, tau tentang agama, meskipun tidak mendalam. Setidaknya dia punya
awareness terhadap itu semua," ucap Hanung.
Itulah ketiga hal yang dinilai Hanung harus dimiliki oleh setiap pembuat film untuk menciptakan karakter dan cerita yang tidak kering.