Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini, jagat perfilman Indonesia sedang diramaikan oleh film-film hasil adaptasi dari berbagai novel. Baik novel remaja maupun novel dewasa, seolah berbondong-bondong mengantre untuk diabadikan di layar lebar.
Sutradara Hanung Bramantyo menilai, ini adalah kondisi wajar. Pasalnya, fenomena novel yang dijadikan film tidak hanya terjadi di Indonesia. Hollywood pun mengalaminya. Sebut saja
The Hobbit dan
Harry Potter. Ada juga yang berasal dari komik, seperti
Batman. Suami Saskia Adya Mecca ini menilai, novel merupakan salah satu medium yang cukup efektif untuk mendapatkan ide pembuatan film. "Sumber ide sebenarnya ada banyak: novel, lagu, cerpen, pengalaman pribadi, blog," kata Hanung di Plaza Senayan, Jakarta, tadi malam (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baginya, pembuatan film yang diadaptasi dari novel juga memiliki tantangan tersebdiri. "Isi novelnya harus diolah lagi oleh penulis skenario, itu tantangan dan butuh kreativitas sendiri," ujarnya.
Meskipun begitu, pengangkatan cerita novel ke dalam layar lebar juga memiliki keunggulan. "Setidaknya kalau memakai novel yang sudah laku, sudah punya tabungan penonton," ucap Hanung.
Untuk proyek film selanjutnya, Hanung ingin membuat film yang diangkat dari karya sastra Siti Nurbaya. "Saya sangat ingin memfilmkan Siti Nurbaya. Belum tahu kelanjutannya. Tapi saya
pengen banget," ungkapnya.
Memang sudah sejak lama Hanung ingin membuat film dari sebuah karya sastra dan menjadikannya sebuah film musikal. "Itu saya pikir suatu hal yang menantang. Teks-teks itu tidak cuma sebagai dialog tapi sebagai lagu juga. Buat saya, itu menarik," kata sutradara film
Ayat-Ayat Cinta.