Jakarta, CNN Indonesia -- Film
PK muncul sebagai fenomena di peralihan tahun 2014-2015. Film India yang dibintangi oleh Aamir Khan tersebut menembus angka pendapatan domestik US$ 54 juta di pekan ke-empat setelah rilis.
Pencapaian tersebut sangat fenomenal untuk sebuah film yang baru saja dirilis.
PK diprediksi masih akan terus tumbuh dan semakin mengalahkan rekor penonton film sebelumnya.
Hingga saat ini,
PK telah mengoleksi pendapatan kotor box office sebesar US$ 102 juta dan terus bertumbuh. Di luar negara asalnya, India,
PK sudah mengumpulkan US$ 105 juta dan laris bak kacang rebus di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di rumahnya sendiri, hanya dalam hari ke-empat,
PK berhasi meraup lebih dari US$ 16 juta kemudian melonjak dua kali lipatnya di hari kesembilan. Tidak berhenti di situ, pada hari ke-17, karya Rajkumar Hirani ini membawa pulang US$ 48 juta.
PK menggeser rekor film Bollywood box office sebelumnya yang dipegang oleh Dhoom 3 dengan capaian hanya US$ 85 juta. Film Bollywood yang juga menjadi fenomenal di Indonesia,
3 Idiots, berada di posisi keempat dengan capaian US$ 62 juta di seluruh dunia.
Pencapaian fantastis film Bollywood ini berbanding terbalik dengan isu dan kritik yang mengiringi pemutaran film tersebut. Konten cerita yang berupa sosok alien yang mempertanyakan agama tertentu menuai banyak kecaman.
Film yang rilis di negara asalnya pada 19 Desember lalu tersebut memiliki cerita mengenai perjalanan sesosok alien ke Bumi. Di Indonesia, film
PK masih ditayangkan secara terbatas di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar.
Lalu, apa saja konten film
PK yang disebut-sebut kontroversial? Dilansir dari laman
Times of India, berikut ini 11 hal tentang film
PK dan kontroversinya.
1. Sejatinya hak seniman untuk menampilkan realitas sosial telah dilindungi undang-undang setempat.
Namun sebagian kalangan tetap menganggap tak ada toleransi bagi adegan dalam
PK yang menampilkan seremoni keagamaan tertentu.
Mereka pun membuat petisi yang membuat kobar kontroversi
PK kian memanas sampai-sampai petinggi hukum pun turun tangan.
2. Tidak sedikit pihak yang mengambil keuntungan dari kontroversi PK dan memuat berita bohong.
Aktor Aamir Khan syok mendapati sejumlah wawancara palsu di internet, dan mengatasnamakan agama tertentu.
“Aamir tak pernah melakukan wawancara itu,” kata Anand Desai, Managing Partner of DSK Legal.
3. Petisi yang menyatakan
PK menghina budaya dan praktik keagamaan Hindu dimentahkan oleh pengadilan tinggi setempat.
Isi petisi tersebut meminta adegan
PK yang melukai perasaan umat menyulut sentimen kaum Hindu dihapus saja.
Petinggi hukum G. Rohini dan R.S. Endlaw menolak mengesahkan petisi dengan dalih tak ada yang salah dengan konten
PK.4. Anggota Central Board of Film Certification (CBFC) Satish Kalyankar mengaku keberatan dengan beberapa adegan
PK.Apalagi sejumlah pengikut Shankaracharya Swaroopanand Saraswati dari Dwarak Peeth juga meminta
PK urung ditayangkan.
Namun menurut Kalyankar, tak ada tanggapan apa pun dari sutradara
PK maupun jajaran Badan Sensor.
5. Persoalan
PK makin kisruh karena filmnya dibajak sebelum dikenai pajak.
Hal ini tentu saga mempermalukan pihak berwajib, karena merasa kecolongan.
Yang membikin pihak berwajib merasa tertampar, karena politisi Akhilesh Yadav pun mengunduh versi bajakannya.
6. Sutradara, produser dan aktor
PK dikenai pasal 295A peraturan setempat yang menjatuhkan sanksi bagi penghina agama.
Mereka juga dikenai pasal 153A karena mempromosikan karya atau kata-kata yang menyinggung SARA.
Reaksi dan protes keras juga dilontarkan kalangan pemeluk Hindu sayap kanan.
7. Siapakah penyandang dana
PK? Pertanyaan ini juga menimbulkan kontroversi tersendiri.
Menurut laman Zeenews India, produksi film
PK diduga ditunggangi kalangan tertentu, pelaku pencucian uang.
Rumor yang beredar, film ini hasil patungan Dubai dan India. Kasus pendanaan ini masih diinvestigasi pihak berwajib setempat.
8. Guru yoga Baba Ramdev menyerukan pemboikotan
PK, pada akhir Desember 2014 lalu, karena PK dianggap menyinggung SARA.
Sebagaimana dilansir laman India Times, Ramdev menilai
PK menghina budaya dan agama Hindu.
“Ini sangat memalukan,” sebuah sumber mengutip kata-kata Ramdev. “Seharusnya mereka berpikir 100 kali sebelum menghina agama.”
9. Organisasi Vishwa Hindu Parishad (VHP) menyatakan, beberapa adegan
PK memicu sentimen agama.
“Seharusnya Badan Sensor mengoreksinya,” demikin isi surat yang disampaikan VHP kepada Menteri Informasi dan Penyiaran India.
Di sisi lain, politisi LK Advani menyebut PK sebagai “film yang luar biasa dan tak membahayakan.”
10. Sutradara film
OMG: Oh My God (2012), Umesh Shukla, tak percaya sineas
PK sengaja membikin keonaran dan kontroversi.
“Entah dari mana asalnya rumor tersebut. Tidak masuk akal. Sineas
PK tak mungkin melakukan hal itu,” kata Shukla.
Ia beropini, sineas
PK tak perlu dipermasalahkan, karena konten
PK semata wujud kreativitas.
11. Menurut Aamir, ada seratusan film bertema sama dengan
PK. Namun bukan berarti
PK meniru film tersebut.
PK juga disebut-sebut mirip film
OMG: Oh My God. Namun Aamir menegaskan hal tersebut bohong belaka.
Rumor yang menyebutkan sineas
PK Rajkumar Hirani dan Vidhu Vinod Chopra menemui Shukla juga tidak benar adanya.