FILM INDONESIA

Dua Film Indonesia Ramaikan Festival di Jerman

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Selasa, 20 Jan 2015 16:30 WIB
Film Indonesia kembali berjaya di festival asing. Dua karya anak bangsa, diputar dan bersaing dengan puluhan film lain di Berlinale, festival film di Jerman.
Adegan film Lembusura (Dok. Studio Batu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepercayaan diri bahwa film Indonesia mulai diterima asing, rupanya tidak berlebihan. Buktinya, ada dua film Indonesia nongol di salah satu festival film besar dunia, Berlinale ke-65. Ajang itu bakal digelar di Berlin, Jerman, pada 5 hingga 15 Februari mendatang.

Film garapan putra bangsa menduduki kategori Berlinale Shorts dan Generation. Di kategori Berlinale Shorts, ada film pendek karya Wregas Bhanuteja, Lembusura. Film itu mengisahkan legenda Lembusura, setan yang menyebabkan terjadinya hujan abu di Jawa.

Berdasarkan rilis pers yang dikirim ke redaksi CNN Indonesia, Lembusura dimulai setelah letusan Gunung Kelud mengakibatkan hujan abu yang menyelimuti seluruh Jawa. Rumah, jalanan, sampai pepohonan semua tertutup abu. Beberapa pemuda mengaitkan kejadian itu dengan kemarahan Lembusura, sosok yang hidup di gunung berapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berharap agar Lembusura dapat memberi sumbangsih pada perkembangan bahasa sinema, terutama film pendek dunia," ungkap Wregas melalui siaran persnya, Senin (19/1) malam.

Ia melanjutkan, "Serta juga dapat memperkenalkan mengenai bagaimana orang Jawa dapat menikmati sebuah bencana. Bencana bukan menjadi suatu yang memilukan. Namun menjadi sebuah awal yang baru untuk memulai hidup."

Film itu akan berkompetisi dengan 27 film pendek lain dari 18 negara, termasuk Amerika Serikat, India, Perancis, Jerman, Swedia, Spanyol, Austria, Brasil, dan Jepang.

Lembusura bukan satu-satunya wakil Indonesia di Berlinale 2015. Masih ada Onomastika, garapan Loeloe Hendra di kategori Generation. Itu merupakan Film Pendek Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia 2014. Ceritanya tentang seorang anak di Tenggarong, Kalimantan Timur, yang tak punya nama sampai usia 10 tahun.

Sang sutradara lantas mempertanyakan pentingnya sebuah nama. Film Onomastika akan bersaing dengan 65 film dari 35 negara di kategori Generation. Kategori itu sendiri terbagi menjadi dua: Generation Kplus dan Generation 14plus. Onomastika masuk Generation Kplus.

Berlinale merupakan festival film internasional yang diselenggarakan di Jerman, atau dikenal dengan The Berlin International Film Festival. Diadakan tiap tahun, ada rata-rata 400 film yang diputar setiap penyelenggaraan. Ini tahun ke-65 Berlinale. Sebelumnya, film Indonesia pernah beberapa kali menembus, seperti Cita-citaku Setinggi Tanah karay Eugene Panji, tahun 2013.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER