Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara diparodikan dalam
The Interview, kini giliran tokoh teroris Osama bin Laden yang bakal muncul di layar lebar. Meski sudah banyak yang berkisah soal terorisme Timur Tengah, di film ini Osama dimunculkan sebagai dirinya sendiri, tidak disamarkan dengan tokoh lain.
Sutradara Larry Charles memasukkan Osama dalam film satire yang tengah digarapnya,
Army of One. Aktor kondang Nicolas Cage dikabarkan The Hollywood Reporter dan Ace Showbiz, sudah positif terlibat dalam film itu. Namun, ia bukan berperan sebagai Osama. Bintang
Ghost Rider itu bakal menjadi orang Amerika yang memburu sang pentolan jaringan Al-Qaeda.
Cerita
Army of One didasarkan pada artikel di majalah GQ, tentang seorang pria Colorado bernama Gary Faulkner. Ia terobsesi menangkap Osama. Berbekal pedang, kacamata penglihat dalam gelap, pistol, dan beberapa senjata lain ia menyelinap ke Pakistan dan Afghanistan. Ia keluar-masuk negara itu demi misi mulianya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip The Guardian, kisah Faulkner merupakan cerita nyata. Jurnalis Chris Heath menulisnya tahun 2010. Faulkner biasa dikenal juga dengan sebutan Rocky Mountain Rambo. Di tahun yang sama, ia pernah muncul di acara bincang-bincang yang dipandu David Letterman. Di sana, ia mengaku telah dipilih oleh Tuhan untuk misinya.
"Ini semua adalah tentang rakyat Amerika dan dunia," kata pekerja konstruksi yang punya masalah kesehatan itu. Ia menyampaikannya pada media di bandara Amerika Serikat, setelah kembali dari misinya yang ke-11 untuk ke Pakistan. "Kita tidak boleh membiarkan orang seperti ini menakuti kita. Kita tidak takut dengan dia. Kita yang menakuti mereka. Tentang itulah semua ini," ia melanjutkan 'pidato'-nya.
Namun, dalam perjalanan misi ke-11 itu, ia ditangkap. DAN ia tetap bersikeras soal misi Tuhan. "Ya, tentu saja. Saya selalu berpikir, 'Kenapa Kau pilih aku, bukan orang lain?' Dan menurutmu mengapa? Tentu saja karena saya satu-satunya yang cukup gila untuk melakukannya," ujarnya, yang dikutip GQ.
Sang sutradara menganggap film itu merupakan kisah lanjutan dari
Borat, Bruno dan
The Dictator, film-film parodi kepemimpinan sebelumnya. Penulis naskah Scott Rothman dan Rajiv Joseph, yang menulis
Draft Day, sudah setuju untuk terlibat.
Army of One akan diproduksi pada akhir Maret tahun ini. Film itu dijadwalkan tayang sekitar tahun 2016.
(rsa/utw)