Seni jadi Pemersatu Kuba dan Daerah Rawan Bronx

Rahmi Suci | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jan 2015 15:30 WIB
Bronx, AS, dan Havana, Kuba, mungkin sama-sama rawan. Tapi demi seni, keduanya bersatu dan melakukan pertukaran koleksi seni secara besar-besaran.
Ilustrasi: Karya seni di sudut Kuba. (REUTERS/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertukaran koleksi secara besar-besaran antara Bronx Museum of the Arts di New York, Amerika Serikat, dan National Museum of Fine Arts di Havana, Kuba, boleh jadi menandakan hubungan diplomasi yang semakin membaik antar kedua negara setelah embargo selama lebih dari 50 tahun.

Bronx Museum dan National Museum akan bertukar koleksi pada tahun ini dan tahun depan. Perjanjian tersebut merupakan buah dari negosiasi kuratorial yang dimulai jauh sebelum mencairnya hubungan diplomasi kedua negara, kata Holly Block, Direktur Eksekutif Bronx Museum.

"Tentu saja ada perbedaan-perbedaan yang besar antara Bronx dan Havana, tetapi juga ada banyak persamaan," kata Block dilansir dari situs New York Times. "Idenya adalah untuk memperkuat fakta bahwa National Museum adalah museum yang sangat lokal, yang mana kami juga."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak lebih dari 80 karya seni yang berasal dari era 1960-an hingga sekarang akan melakukan perjalanan dari ruang koleksi permanen Bronx Museum untuk dipamerkan di National Museum dari tanggal 21 sampai 16 Agustus, atau bertepatan dengan 12th Havana Biennial.

Sedangkan, pada musim gugur 2016 mendatang, lebih dari 100 karya seni dari koleksi National Museum akan datang ke Bronx Museum. Karya-karya tersebut telah lama dikumpulkan dan diperjuangkan oleh orang-orang Kuba dan Kuba-Amerika, sama halnya dengan seni lain dari Amerika Latin, Afrika, dan Asia.

Koleksi-koleksi Havana sebelumnya telah melakukan perjalanan, terutama ke Montreal Museum of Fine Arts pada 2008 dalam pameran iCuba! Art and History from 1868 to Today.

Sejak Amerika Serikat memberlakukan embargo perdagangan antara kedua negara pada 1960, banyak pameran seni Kuba diselenggarakan di Amerika dan sejumlah koleksi pribadi Amerika juga ditampilkan di Kuba. Meski demikian, tidak pernah ada pertukaran dalam skala sebesar ini atau ambisi antara kedua museum.

"Hal ini sangat masuk akal untuk kita," kata Corina Matamoros, kurator seni kontemporer dari National Museum di Havana. "Museum kami memiliki kesamaan misi dan visi tentang seni kontemporer yakni diciptakan dalam konteks masyarakat yang spesifik." (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER