Jakarta, CNN Indonesia -- Masih belum tuntas hangatnya kesuksesan album pertama
In Lonely Hour, penyanyi asal Inggris, Sam Smith, sudah bersiap menyusun album kedua.
Penyanyi berusia 22 tahun tersebut menjelaskan album keduanya ini terinspirasi dari kisah perpisahan yang dialami oleh kedua orang tuanya.
"Ini akan menjadi hal yang paling jujur yang pernah saya tulis dalam hidup saya," ujar Smith seperti yang dilansir
The New York Times. "Ini tentang ibu dan ayah saya yang berpisah, ini akan menjadi lebih jujur dan brutal."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya juga sempat menguji materi album keduanya tersebut guna mendapatkan reaksi pasar. Caranya? Ia mendengarkannya kepada penata rias pribadinya.
"Penata rias saya sampai menangis," ungkap Smith.
Sam Smith mendapatkan ketenaran setelah single-nya
Stay With Me menempati posisi puncak tangga lagu di berbagai dunia, disusul dengan
single keduanya,
I'm Not The Only One.Berkat kedua
single dalam album debutnya tersebut, ia mendapatkan enam nominasi dalam Grammy yang akan diselenggarakan akhir pekan ini.
Dalam wawancara dengan
New York Times tersebut, Smith mengakui baru dapat mengembangkan nada miliknya sendiri setelah mendengarkan album debut Amy Winehouse,
Frank, saat Smith berusia 11 tahun.
"Kejujuran dalam musiknya mulai mempengaruhi menyanyi saya," ujar Smith. Setelah mendengar lagu sahabat Mark Ronson tersebut, ia memulai untuk menciptakan karakternya sendiri alih-alih meniru orang lain.
"Saya menciptakan sebuah identitas dalam suara sendiri, padahal sebelumnya saya hanya mencoba meng-
kloning penyanyi lain."
(vga/vga)