Film yang dibintangi Fedi Nuril, Rianti Cartwright, dan Carissa Putri ini terbilang fenomenal. Sebab, bisa dibilang garapan sutradara Hanung Bramantyo itu menjadi film religi pertama yang membius penonton di bioskop. Susilo Bambang Yudhoyono yang sempat menonton film adaptasi novel Habiburrahman El-Shirazi itu bahkan sampai menangis.
"Semua kru film ini menunjukkan kualitas," katanya yang menonton bersama Ani Yudhoyono, Agus Harimurti, dan Anissa Pohan.
Entah adegan mana yang membuat SBY menangis. Yang jelas, banyak orang dibuat terharu atas akhir film itu. Yakni, saat Fahri yang diperanakn Fedi Nuril, diminta menikahi Maria, seorang Katolik yang diperankan Carissa Putri. Padahal, Fahri sudah memiliki istri, Aisyah yang diperankan Rianti Cartwright. Fahri tak bisa menolak, sebab Maria merupakan seorang baik yang sudah banyak membantunya. Apalagi, saat itu Maria sedang sakit keras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri pun menuruti permintaan istrinya. Di samping Maria yang tergolek lemah, ia mengucap akad nikah. Tak lama setelah resmi menjadi suami istri, Maria meninggal dengan damai.
Adegan bertemunya Fahri dengan sang istri juga mengharukan. Sebab, ia tak menyangka saat cadar perempuan di hadapannya dibuka, ternyata itu adalah sesosok cantik yang pernah ditemuinya.