Jakarta, CNN Indonesia -- Sepanjang masa, novel detektif Agatha Christie laku keras di dunia. Ia menjadi penulis kriminal terfavorit. Semasa hidupnya, Christie menerima ratusan surat dari para pembaca buku dan penggemar tulisannya. Surat-surat itu rencananya akan diterbitkan, dalam rangka perayaan ulang tahun ke-125 hari lahirnya.
Mengutip The Guardian, surat-surat yang akan dipublikasikan itu termasuk dari seorang perempuan Polandia, yang mengatakan bahwa salah satu novel Christie membantunya selamat selama masa perang di tenda pengungsian di Jerman. Perempuan itu mengaku membaca terjemahan
The Man in the Brown Suit dalam bahasa Polandia, dengan sebatang lilin di malam hari.
"Saya membaca dan membacanya lagi sering sekali sampai saya hampir hafal semuanya," perempuan itu menulis. "Beberapa halaman pertamanya hilang, sehingga saya tidak tahu judul maupun pengarangnya. Tapi selama tujuh bulan, hanya itu satu-satunya yang menghubungkan saya dengan dunia normal," ia melanjutkan dalam suratnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tahu tulisan Anda telah memberi kenyamanan dan hiburan bagi jutaan orang di dunia, tappi tidak pernah ada satu pun buku Anda yang berarti lebih untuk mereka selain terjemahan Polandia itu pada saya."
Selain surat yang menusuk hati dari perempuan Polandia itu, Christie juga menerima surat lain dari seorang pemuda 14 tahun di Bristol. Pemuda itu mengaku menggagas klub buku di sekolahnya, lalu bisa meraup untung untuk membeli bukunya.
"Saya telah membeli 28 buku Anda dan beginilah saya mengaturnya. Saya mengenakan biaya 3 Dolar per buku untuk dibaca di sekolah, dan 6 Dolar jika mereka ingin membawanya pulang," tulisnya.
Ia melanjutkan, "Dengan uang itu, saya membeli lebih banyak buku Anda. Sekarang, saya ingin mendapatkan uang banyak, sehingga saya bisa membeli minimal satu buku Anda per minggu."
Surat yang dilayangkan tahun 1958 itu mendapat respons langsung dari Christie. Dalam tulisan ketik ia menyampaikan, "Saya sangat tertarik dengan surat Anda. Sepertinya Anda punya ide yang sangat bagus, dan saya ucapkan selamat."
Surat lain yang masih disimpan bersumber dari seorang perempuan yang menghabiskan waktu selama 12 tahun di penjara Rumania, tanpa akses sama sekali terhadap buku, pada tahun 1963. Selain itu, masih ada surat dari PG Wodehouse, penulis Inggris yang dikenal lewat novel Jeeves and Blanding Castle dan cerita pendeknya.
Surat-surat itu selama ini disimpan rapi oleh Christie, dan akan diterbitkan oleh cucunya, Mathew Prichard. Ulang tahun ke-125 hari lahir Christie, jatuh pada 15 September mendatang. Bukan sekadar merayakan, penerbitan surat-surat itu juga bertujuan mendorong fans menuliskan pengalaman mereka atas tulisan Christie.
"Mengetahui bahwa menerima surat-surat ini sangat berarti bagi nenek saya, maka saya yakin dia akan sangat tergugah melihat cerita-cerita personal ini dibagikan kepada publik untuk pertama kalinya," kata Prichard menuturkan.
Christie merupakan penulis Inggris yang lahir di Torquay, 15 September 1890. Ia menutup mata pada 12 Januari 1976. Semasa hidupnya, Christie menulis 66 novel detektif dan 14 koleksi cerita pendek. Hingga hari ini, novel-novelnya masih diterbitkan ulang dan dibaca banyak orang.