American Sniper, Pahlawan Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Feb 2015 13:20 WIB
Kyle (Bradley Cooper) bahkan dijuluki sebagai penembak jitu paling mematikan yang dimiliki Amerika. Setidaknya, 160 orang terbunuh olehnya.
Bradley Cooper didapuk memerankan Kyle dalam American Sniper. (REUTERS/Lucas Jackson)
Kisah hidup Kyle itu, sampai hari terakhirnya bertemu keluarga, tertuang dalam film American Sniper. Bradley Cooper didapuk memerankan Kyle. Ia harus menaikkan beberapa massa otot agar tubuhnya sebesar sang penembak jitu. Cooper juga menumbuhkan berewok.

Namun, semua upaya itu sepadan. Meski film garapan Clint Eastwood itu tak berhasil membawa pulang piala Film Terbaik Oscar, akting Cooper banyak dipuji. Bahkan Taya yang asli-dalam film diperankan Sienna Miller-benar-benar menganggap Cooper seperti suaminya.

Bukan hanya mirip, Cooper juga berhasil menyampaikan kegelisahan dengan nyaris sempurna. Raut dilematis, pandangan menerawang, dan gerakan-gerakan tak menentunya mampu membuat penonton merasakan kegalauan hati Kyle. Apalagi, saat Kyle harus memilih menembak anak-anak pembawa granat atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ayal, film itu diidolakan di mana-mana. Bahkan Ibu Negara Amerika Serikat Michelle Obama pun menganggapnya sangat brilian. American Sniper menyampaikan kegelisahan prajurit perang, sekaligus membuka mata masyarakat bahwa mereka patut dipuji karena telah membela Amerika.

Namun di sisi lain, American Sniper juga menuai kontroversi. Ada yang menganggap film itu merupakan propaganda anti-Islam. Adaptasi autobiografi Chris Kyle sendiri itu bahkan ditarik dari satu-satunya bioskop di Baghdad, Irak.

Tak dapat dipungkiri, American Sniper memang bercerita dari sudut pandang prajurit Amerika. Ada penggambaran bahwa Taliban dan Al-Qaeda benar-benar masyarakat biadab pencinta perang. Mereka bahkan mengikutsertakan perempuan dan anak-anak, menjadikan mereka garda terdepan menyerang prajurit Amerika agar tak terlalu dicurigai. Perempuan dan anak dibekali granat, apa yang lebih biadab dari itu?

Tapi sekali lagi, yang perlu diingat film itu memang Perang Irak versi Amerika. Penulisnya, penggarap naskahnya, sutradaranya, bahkan pemainnya pun orang Amerika. Lagipula, sebenarnya film itu hanya memotret hidup Kyle, tak peduli dengan apakah Perang Irak berakhir atau Al-Qaeda berhasil mengalahkan Amerika.

Film itu tidak berfokus pada kisah perang, melainkan humanisme Kyle sendiri.


HALAMAN:
1 2 3 4
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER