Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang ada di benak Anda jika mendengar Korea Selatan? Jika ada tiga kata yang paling tepat untuk mewakili, mungkin itu adalah teknologi, operasi plastik, dan K-Pop. Ketiganya berkaitan dengan kehura-huraan. Namun di balik itu, Korea juga punya segudang masalah.
Korea Selatan adalah negara dengan tingkat bunuh diri ketiga tertinggi, di bawah Greenland dan Lithuania. Angka bunuh diri itu diukur per 100 ribu penduduk. Ada sesuatu yang tidak benar soal pertumbuhan ekonomi yang diikuti harga.
Orang-orang tua pun memilih bunuh diri untuk mengurangi beban keluarga. Namun kelamaan, tren bunuh diri juga merambah generasi muda. Kebanyakan disebabkan beban psikologis. Terutama, jika terjadi di kalangan selebriti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru-baru ini, selebriti Ahn So Jin ditemukan bunuh diri. Jauh sebelum itu, tak sedikit nama kondang yang memutuskan mengakhiri hidupnya. Mengutip situs Sick Chirpse, berikut selebriti Korea yang bunuh diri karena beban psikologi.
Hobi menyanyi sejak usia 17 tahun, U;Nee akhirnya melejit lewat lagu Go pada tahun 2003. Namun empat tahun kemudian, U;Nee memutuskan mengakhiri mimpinya. Pada 21 Januari 2007, ia ditemukan gantung diri di rumahnya di Seo-gu.
Tidak ada pesan terakhir yang ditulis gadis bernama asli Lee Hye-Ryeon itu. Namun sang ibunda mengatakan, U;Nee selama ini berjibaku dengan depresi dan masalah pribadi. Ia bahkan sempat mencurahkan hati di media sosial.
Hal terakhir yang ditulisnya adalah "Saya merasa semua kosong. Lagi-lagi saya berjalan mencapai tujuan yang saya tidak tahu."
Meski begitu, lima hari setelah kematian, perusahaan rekaman tempat U;Nee bernaung tetap merilis album ketiganya sesuai jadwal.
U;Nee diduga termasuk selebriti Korea yang harus tampil sesuai citra yang tidak diinginkannya. Tahun 2005, perusahaan rekamannya meminta U;Nee mengubah penampilan. Ia melakukan operasi untuk wajah dan dadanya.
Perubahan itu membuat beberapa penggemar melontarkan kritik. U;Nee yang disebut sebagai perempuan sensitif, tidak dapat menerimanya. Ia meninggal pada usia 26 tahun.
Wajah cantik model Daul Kim sering muncul di Vogue maupun majalah fesyen lainnya. Ia sendiri sangat menikmati ketenarannya. Kim sangat suka berlenggak-lenggok di atas catwalk. Apalagi, ia sudah pernah menjajal Paris Fashion Week tahun 2007. Ia dipilih sebagai Model of The Year tahun 2008, oleh majalah Anan.
Tahun 2009, Kim memutuskan pindak ke Paris dan menjadi model untuk Next.
Namun, tidak selamanya kejayaan karier adalah segalanya. Pada 19 November 2009, Kim ditemukan gantung diri di apartemennya di Paris. Rupanya, selama ini ia mengalami depresi dan frustrasi selama bertahun-tahun. Itu terlihat dari tulisan-tulisan yang diunggah ke blog-nya.
Kim banyak menulis soal kekerasan, mutilasi, dan bunuh diri. Ia pun mengakhiri hidup pada usia 20 tahun. Ia menjadi seleb Korea Selatan ke-sembilan yang bunuh diri tahun 2009.
Ja Yeon punya masa lalu dramatis. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan lalu lintas tahun 1999, sehingga ia hanya tinggal bersama kakak laki-laki dan perempuannya. Tak heran jika Ja Yeon didiagnosis depresi klinis.
Meski begitu, ia menjadi aktris sukses. Membintangi Boys Over Flowers, namanya meroket. Namun, ketenaran dan uang ternyata tak mampu menolong masalah mental Ja Yeon. Pada 7 Maret 2009, ia ditemukan meninggal gantung diri dari pegangan tertinggi tangga rumahnya.
Ja Yeon meninggal pada usia 29 tahun. Ternyata, itu bukan tindakan impulsif. Sebelumnya hari itu, ia berkata pada sang kakak bahwa dirinya merasa tertekan dan ingin mati. Ia bahkan meninggalkan tujuh halaman pesan kematian.
Menurut pesan itu, agen yang selama ini mengurusnya, Kim Sung-Hoon melecehkannya dan memaksanya berhubungan seks dengan eksekutif media, sutradara, CEO perusahaan, dan orang-orang penting lainnya. Sung-Hoon mengelak.
Namun, kepolisian tidak tinggal diam. Tujuh orang dan Sung-Hoon ditangkap. Mereka mendapat hukuman setahun penjara, dua tahun masa percobaan, dan 160 jam pelayanan komunitas.
Da-Bin sebenarnya dikenal sebagai pribadi yang periang dan sangat positif. Ia melejit lewat serial berjudul Rooftop Room Cat, yang bercerita tentang sepasang teman yang tinggal bersama dan jatuh cinta. Karena temanya sedikit tabu untuk Korea Selatan, rating-nya tinggi.
Film demi film pun Da-Bin lewati. Namun pada tahun 2006, salah satu filmnya, That Summer's Typhoon tidak mendapat apresiasi yang cukup bagus. Da-Bin amat mengambil hati insiden itu.
Pada 10 Februari 2007, ia pun gantung diri dengan handuk di kamar mandi apartemen kekasihnya. Da-Bin meninggal pada usia 27 tahun. Da-Bin tidak meninggalkan pesan apa pun.
Menurut kekasihnya, Da-Bin sedang dalam kondisi tertekan karena sulit menemukan proyek film lain dan banyak serangan di dunia maya atas penampilan fisiknya. Ia pernah curhat di blog.
"Semua terasa kompleks. Saya marah tanpa alasan dan merasa seperti orang gila. Sakit, rasanya seperti mabuk laut. Kepala saya sakit saat mulai menangis. Saya menjadi budak emosi. Saya pikir saya sudah kehilangan diri saya, kehilangan identitas saya. Lalu, seperti mendapat sorotan, saya terdiam," tulisnya.
"Tuhan datang kepada saya dengan cinta. Dia membuat saya menyadari apa yang penting dan mendukung saya. Saya seperti mau kolaps, tapi Dia membangkitkan saya, mengatakan semua akan baik-baik saja. Ya, akan baik-baik saja."
Nyatanya, ia jelas tidak baik-baik saja.
Di publik Korea Selatan, Jin-Shil dikenal sebagai aktris nasional terbaik. kiprahnya seperti Judie Dench. Ia pernah bermain menjadi aktris utama di 18 film, 20 judul drama televisi, dan 140 kali menjadi bintang iklan.
Hidupnya pun sederhana. Karena orang tuanya bercerai saat dirinya masih kecil dan hidup dalam lingkungan miskin, Jin-Shil tidak suka berfoya-foya. Ia juga sangat rendah hati.
Kehidupan pribadi Jin-Shil pun tak masalah. Ia menikah dan memiliki beberapa anak. Namun, suaminya menjadi pemarah dan pemukul, sehingga mereka bercerai pada 2004. Jin-Shil dengan berani muncul ke masyarakat sebagai korban kekerasan terhadap perempuan.
Ternyata itu keputusan yang salah. Perusahaan tempatnya bekerja, Shinhan Engineering and Construction mengklaim Jin-Shil tidak menaati kontrak karena muncul ke hadapan publik dengan wajah lebam. Kasus sampai ke pengadilan. Jin-Shil dianggap gagal mengatur kehormatan.
Tak bisa menerima itu semua, Jin-Shil pun memutuskan gantung diri pada 2 Desember 2008. Adik laki-lakinya juga bunuh diri 1,5 tahun kemudian. Bahkan, tingkat bunuh diri di Korea meningkat beberapa bulan setelah kematiannya.