Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu
Bengawan Solo karya cipta Gesang memang telah mendunia. Lagu yang menceritakan keindahan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu banyak dinyanyikan dalam berbagai versi bahasa, mulai dari Mandarin hingga Jepang.
Dalam rekaman yang populer di Indonesia,
Bengawan Solo dibawakan dengan iringan musik keroncong. Namun, di panggung 11th Jakarta International Java Jazz Festival pada Jumat (6/3) malam, lagu yang diciptakan sekitar tahun 1940-an itu dibawakan dengan berbeda.
Musisi vibraphone jazz asal Polandia, Dominik Bukowski berkolaborasi dengan pianis Indonesia, Sri Hanuraga, memainkan musik instrumental lagu legendaris tersebut dengan iringan alat musik masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lagu ini juga dikenal di Polandia dinyanyikan oleh seorang artis. Lagu ini cukup lawas sekitar tahun 60-an namun sangat penting sehingga kita hafal melodi Indonesia itu dalam bahasa Polandia," kata Bukowski sebelum menampilkan
Bengawan Solo.
Bukowski lihai memainkan vibraphone-nya, sementara Aga piawai memainkan jari-jemarinya di atas tuts piano. Sepanjang penampilan, Bukowski dan Aga juga berkolaborasi bersama dua musisi lainnya. Seorang musisi Polandia memetik upright bass, sementara musisi Indonesia duduk menggebuk drum.
Hadirin yang hadir bertepuk tangan meriah usai musisi dua negara itu berkolaborasi memainkan
Bengawan Solo dalam satu panggung. Penonton pentas kolaborasi musisi Tanah Air dan Polandia itu didominasi warga kedua negara.
"Saya sangat menikmatinya, vibraphone-nya, instrumen utama konser ini, sangat luar biasa dia melakukannya, pemain bass dan pemain pianonya juga. Sangat mengesankan," tutur Luna Markowska, warga Polandia yang sudah menetap selama dua tahun di Indonesia kepada CNN Indonesia seusai menonton konser.
Ia melanjutkan, "Dan saya suka cara mereka membawa suasana di konser ini, mereka membukanya dengan cara yang lembut, sedikit malu-malu saya bilang. Dan di akhir, mereka memberi energi penuh semangat, kan?"
Selain membawakan
Bengawan Solo, keempat musisi tersebut juga memainkan sejumlah lagu instrumental lainnya. Pentas kolaborasi Bukowski dan Aga terselenggara sekaligus untuk memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Polandia.
(utw/utw)