Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan lagi saatnya untuk khawatir buku elektronik akan melibas cetak. Beberapa teori justru menyatakan sebaliknya. Buku yang dicetak secara konvensional, tidak akan kalah oleh halaman virtual yang hanya dibalik dengan sapuan ujung jari di layar tablet.
Meski era teknologi menghadang, fakta justru bicara sebaliknya. Gadget yang kini menjadi kebutuhan primer, tidak mampu mengalahkan buku cetak. Penjualan buku elektronik bahkan menurun tahun ke tahun. Sementara peminat buku cetak, tidak menunjukkan penurunan signifikan.
Mengutip Huffington Post, berikut teori dan alasan mengapa buku cetak tak pernah bisa mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut penelitian, 62 persen orang di bawah usia 30 tahun berkeyakinan konvensional, bahwa ada banyak informasi berguna yang hanya tersedia secara offline. Temuan itu dirilis tahun lalu oleh Pew Research, yang juga menyebut bahwa anak muda di perkotaan lebih mungkin mengunjungi perpustakaan lokal.