Jakarta, CNN Indonesia -- Mempunyai ibu sebagai seorang aktris terkenal di Indonesia tidak membuat Shaloom Razade ongkang-ongkang kaki. Meski kini ia telah membintangi satu judul film, Shaloom mengaku lebih senang berada di balik layar.
Sekolah khusus film di New York atau Inggris pun sudah menjadi incarannya sejak sekarang. "Aku mau lanjut kuliah ambil jurusan film-making bukan akting," kata Shaloom.
Shaloom tertarik belajar sinematografi lantaran melihat sang ayah, Adilla Dimitri yang pernah membuat film.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 2012 lalu Adilla dipercaya menjadi salah satu sutradara dalam film
Dilema."Aku lihat papa directing film
Dilema kayaknya lebih seru," ujar putri Wulan dari pernikahan dengan Attila Syach.
Dengan mengambil peran di balik layar sebagai sutradara, Shaloom menilai hal ini justru lebih menarik ketimbang hanya berakting di depan kamera.
"
You can make your own story. Akting asyik tapi pengen yang lebih asyik aja," kata Shaloom.
Selain terinspirasi dari sang ayah, Shaloom mengaku tertarik sinematografi karena ia senang mempelajarinya di sekolah.
"Di sekolah aku ada program film. Nyoba editing dan lain-lain, aku merasa tertarik," ujar Shaloom.
Dari semua hal yang dipelajarinya di kelas, Shaloom paling tertarik dengan proses editing.
"Kalau akting kan cuma meranin apa yang dikasih. Kalau ini kan kita yang bikin," kata Shaloom.
Ketika ditanya film apa yang ingin ia buat, remaja bongsor yang masih kelas 2 SMA itu mengaku ingin membuat film misteri.
Film memang salah satu media yang menarik untuk dipelajari. Namun di balik keseruannya, industri film , apalagi di Indonesia, masih memiliki masalah yang belum tuntas seperti hak cipta, orisinalitas dan standarisasi gaji para krunya.
(ard/ard)