Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 1,5 juta orang telah tewas di Auschwitz dalam peristiwa menyeramkan bernama Holocaust.
Saat ini, lokasi pembantaian yang merupakan markas Nazi itu dinamakan Auschwitz-Birkenau State Museum.
Berada di Polandia, museum yang dibuka sejak tahun 1979 itu ternyata sangat ramai dikunjungi oleh banyak orang, yang ingin sekedar berdoa atau mempelajari sejarah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saking ramainya, pihak museum bahkan meminta calon pengunjung untuk melakukan pemesanan temat terlebih dahulu sebelum datang.
Dikatakan pengelola, sekitar 250 ribu pengunjung telah datang hingga April 2015. Tahun lalu, jumlah pengunjungnya terbilang paling tinggi yaitu sebanyak 1,5 juta orang.
"Tidak semua orang menikmati kunjungan mereka ke museum," kata Dr. Piotr M.A. Cywinski, direktur museum, seperti yang dikutip dari Daily Mail pada Kamis (23/4).
Ramainya pengunjung yang datang, membuat pihak museum harus mengubah beberapa peraturan, salah satunya adalah hanya 30 orang yang boleh mengunjungi museum dalam satu hari.
Peraturan ini dibuat agar kondisi bangunan tetap terjaga dan pengunjung tetap fokus mempelajari sejarah.
Auschwitz-Birkenau State Museum sempat terkenal saat berita seorang remaja selfie sambil tersenyum lebar tersiar.
Orang-orang sedunia pun tampak geram melihat tingkah remaja tersebut, yang dirasa kurang pantas.
Ketertarikan mengunjungi museum peringatan pembantaian atau musibah terhitung tinggi saat ini.
Profesor dari Nottingham Trent University, Mark Griffiths, mengatakan kalau ada banyak orang di dunia yang tertarik dengan tema kematian.
"Ada banyak orang yang gemar melihat sesuatu yang sadis, meyedihkan dan ekstrim. Mereka melakukan hal tersebut untuk membuat dirinya merasa lebih baik," kata Griffiths kepada Daily Mail pada Kamis (23/4).
(ard)