Festival Musik Sumbang Kebangkitan Perekonomian Inggris

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Apr 2015 03:06 WIB
Jika dikelola dengan konsep yang membuat orang ingin datang, festival musik di Indonesia suatu saat bisa saja menyaingi Coachella atau Lollapalooza.
Ilustrasi festival musik. Jika dikelola dengan konsep yang membuat orang ingin datang, festival musik di Indonesia suatu saat bisa saja menyaingi Coachella atau Lollapalooza. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Walau terkesan sepele dan hura-hura, sebuah laporan mengungkapkan kalau festival musik di Inggris berhasil menyumbang keuntungan bagi perekonomian Inggris sebesar US$1 miliar dalam lima tahun terakhir.

Seperti yang diberitakan oleh Billboard pada Jumat (24/4), laporan yang diungkapkan oleh Association of Independent Festivals (AIF) itu bahkan menyebutkan kalau pada tahun 2014 festival musik sudah berhasil menyumbang US$296 juta.

Keuntungan festival musik di tahun tersebut datang dari jumlah penontonnya yang sebanyak 635.000 ribu orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masing-masing yang datang menghabiskan uang sebesar US$466 untuk satu festival musik.

"Dari laporan tersebut kami menyimpulkan kalau festival musik nyatanya bisa menghasilkan untung dan terus berkembang," kata perwakilan AIF, Paul Reed, dalam pernyataan resminya.

"Bayangkan, sebuah festival musik sederhana saja sudah menghasilkan keuntungan, bagaimana dengan festival musik lain yang diselenggarakan lebih profesional?" lanjutnya.

Peningkatan keuntungan juga dipengaruhi oleh naiknya harga tiket festival musik di Inggris. Setiap tahunnya, harga tiket naik sebesar 6,3 persen sejak tahun 2008.

Walau memberi keuntungan bagi perekonomian Inggris, festival musik juga memberi kentungan bagi sang penyelenggara.

Disebutkan AIF, minimal penyelenggara festival musik kecil mendapat keuntungan sebesar US$755 juta.

Tapi maraknya festival musik juga membuat pusing pihak kepolisian di Inggris yang selalu siap sedia jika terjadi gangguan keamanan.

Pihak Kepolisian Inggris mengatakan kalau selama festival musik, beberapa modus kejahatan selalu ditangani mereka seperti pemalsuan tiket, copet, penggunaan obat terlarang dan perkelahian.

Di Indonesia, dengan beragam jenis musik yang ada, penyelenggaraan festival musik selalu terkendala dana dan perizinan. Kalau pun tidak terkendala hal-hal tersebut, penampilan musisinya jadi masalah karena tidak terlalu bisa mendatangkan pengunjung.

Padahal jika benar-benar dikelola dengan konsep yang membuat orang ingin datang, festival musik di Indonesia suatu saat bisa saja menyaingi Coachella atau Lollapalooza.

(ard/ard)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER