Jakarta, CNN Indonesia -- Tertangkapnya AA, yang diduga seorang model majalah dewasa dan DJ musik, mencoreng wajah selebriti Indonesia. AA ditangkap, pada Sabtu (9/5), karena kasus prostitusi. Sebagai mantan model yang sekarang menjadi anggota DPR, Arzetti Bilbina menyayangkan hal itu.
Meskipun, ia mengaku tidak khawatir jika masyarakat menyematkan citra yang buruk terhadap profesi artis. Sebab ia percaya, masyarakat dewasa ini bisa memilih dan menilai kualitas selebriti. Arzetti lebih menyoroti bagaimana AA bisa disebut selebriti.
"Harus dicek dahulu itu selebritinya apakah profesional ataukah tidak. Mungkin baru saja tampil sekali di televisi lalu mengaku sebagai artis," kata Arzetti ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (11/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut perempuan 38 tahun itu, status selebriti biasanya memberikan nilai tambah bagi seseorang. Mungkin itu berlaku pula bagi AA, yang tarifnya mencapai Rp 80 juta hingga Rp 200 juta menurut Obbie, sang mucikari.
"Yang jelas, saya dan teman-teman yang merupakan pekerja seni tidak bergaul dengan mereka. Dan mereka juga tidak ada di lingkungan kami yang profesional selama 24 jam," ucap Arzetti menegaskan.
Mantan peragawati tersebut menerangkan, selebriti tidak wajib hidup glamor. Justru, katanya, artis profesional seharusnya tidak mengandalkan kemewahan untuk unjuk diri. "Seorang artis profesional dinilai dari akhlaknya, apakah baik atau tidak, dapat memberikan kebahagiaan dan manfaat yang lain ataukah tidak," ucap Arzetti menuturkan.
Kehidupan sosialita yang dijalani artis diakui Arzetti tidak lebih dari sekadar menjalin silaturahmi dan keakraban, bukan berfoya-foya, apalagi untuk praktik prostitusi. Kabar selebriti yang diduga "dipesan" oleh anggota dewan pun membuat Arzetti tidak habis pikir.
"Berita ini merebak dan akhirnya menjadi gunjingan di masyarakat dan disangkutpautkan dengan DPR. Rasanya miris saja jika pemerintah melegalkan prostitusi, karena itu mengesahkan perbudakan perempuan," katanya menjabarkan.
(rsa/vga)