Jakarta, CNN Indonesia -- Sepulang dari mewakili Indonesia di Expo Milano 2015, kondisi Didi Petet drop. Ia sampai dirawat di rumah sakit di Bandung. Namun Kamis (14/5) sore, Didi mendatangi lokasi syuting
Preman Pensiun di Burangrang.
Itu disampaikan Dodi Sanjaya, tim produksi
Preman Pensiun saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (15/5). Apy Kusnandar, rekannya di sinetron komedi itu mengungkapkan hal serupa.
"Dia datang setelah pulang terapi dari rumah sakit di Bandung," kata Dodi. Namun Didi bukan datang untuk pengambilan gambar. Ia justru hendak izin untuk tidak syuting karena sakit. Tim produksi pun meluluskan permintaan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memutuskan menunda
scene-nya Om Didi sampai Sabtu pagi atau siang," kata Dodi.
Ia bercerita, dirinya memang langsung mengontak Didi setelah sang aktor pulang dari Milan, 12 Mei lalu. Ia meminta Didi kembali ikut syuting untuk Preman Pensiun. Sebab, tak bisa dipungkiri ia pemeran utama yang membuat rating sinetron produksi 2015 itu melonjak.
Namun sebelum sempat syuting, Didi ternyata keburu mengembuskan napas terakhir. Pria 58 tahun itu meninggal di rumahnya, kawasan Ciputat, Tangerang, pukul 05.30 WIB tadi. Didi disebut-sebut mengalami asam lambung.
Dodi mengaku kehilangan aktor, sahabat, sekaligus guru. Sebab ia menilai dedikasi Didi untuk kariernya sangat luar biasa. "Saya sangat kehilangan. Om Didi tidak pernah macam-macam di lokasi syuting. Paling
on time, sangat disiplin," ujarnya menuturkan.
Ia belum tahu bagaimana nasib sinetronnya tanpa Didi. Karakter bintang
Guru Bangsa: Tjokroaminoto itu ditulis sampai 50 episode ke depan. Yang dilakoni baru 26 episode.
"Masih ada 24 episode lagi. Saya belum tahu akan seperti apa. Tergantung Aris Nugraha nanti," ujar Dodi menyebut sang penulis dan sutradara. Pilihannya: mematikan karakter atau mengganti pemain. Yang mana, belum diputuskan.
"Lihat nanti saja, saya sedang perjalanan ke rumah duka," kata Dodi menegaskan.
(rsa/rsa)