Jakarta, CNN Indonesia -- Kabar meninggalnya aktor senior Indonesia, Didi Petet, pada hari ini Jumat, (15/5) mengagetkan banyak orang, tidak hanya kawan-kawan seprofesinya, tetapi masyarakat secara keseluruhan. Salah satu aktor senior yang berduka atas kepergian Didi adalah Slamet Rahardjo.
Slamet yang merupakan senior Didi di kancah perfilman Indonesia mengatakan, bangsa Indonesia telah kehilangan salah seorang tokoh perfilman penting. “Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta telah kehilangan tokoh pentingnya, dunia film Indonesia pasti,” kata Slamet saat dihubungi oleh CNN Indonesia.
Selama berhubungan dengan Didi baik dalam urusan pekerjaan maupun di luar pekerjaan, Didi adalah seseorang yang sangat rendah hati. Dalam ingatan Slamet, Didi adalah tokoh yang tidak pernah berbicara tentang keburukan orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Baik saat syuting, maupun saat masih menjadi juri (Indonesia Movie Award), dia tidak pernah ngomong-ngomong jelek tentang orang lain. Biasanya waktu nunggu syuting sering ngobrol yang enggak-enggak. Saya senior dia ketika dia masih pemula, tapi dia menunjukkan bisa menjadi panutan yang baik,” ucap Slamet.
Aktor yang tidak bisa bersandiwara
Selama mengenal Didi, Slamet mengakui bahwa pemeran Emon dalam Catatan Si Boy itu adalah aktor yang tidak bisa bersandiwara. “Didi adalah salah satu aktor Indonesia yang tidak bisa bersandiwara dalam hidupnya, dia hanya bisa mencipta.”
“Akting adalah untuk membuat orang mencipta bukan berpura-pura,” kata Slamet mengenang ucapan sahabatnya tersebut.
Kepiawaian Didi Petet saat memerankan karakter Emon dalam film Catatan si Boy memang membuat karakter waria tersebut sangat melekat pada dirinya. “Dia menjadi Emon dengan sangat meyakinkan karena dia menciptakan karakter tersebut.”
Menurut Slamet, banyak peran Didi, tidak hanya Emon, yang juga gemilang. “Dia punya latar belakang keilmiahan akting. Akting adalah science, ilmu yang harus dipelajari.”
Didi Petet menciptakan peran secara baik, bukan hanya mengerti, tetapi juga memahami karakter yang diperankannya, kata Slamet mengenang sang sahabat.
Di mata Slamet, Didi Petet adalah sosok yang rendah hati. Slamet bercerita, ketika banyak aktor dan aktris merasa tidak senang saat diminta bersama foto para penggemarnya, tidak demikian dengan Didi. “Didi tidak takut karena dia merasa besar dari masyarakat.”
Didi merasa tidak mungkin menjadi aktor besar jika bukan tanpa masyarakat. “Memang capek banget, tapi dia tetap menghadapi masyarakat. Karena dia mearsa tanpa masyarakat dia bukan siapa-siapa,” kata Slamet mengakhiri perbincangan.
(win/win)