Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum Star Wars: Episode VII jatuh ke tangan sutradara J.J. Abrams, Brad Bird yang didapuk menggarapnya. Namun ia memilih ide yang muncul dari otaknya sendiri ketimbang mengarahkan film waralaba, yakni film Tomorrowland.
Itu diungkap Bird saat wawancara dengan majalah The New Review, yang dikutip Female First. Insting sutradara membuat Bird memilih ide orisinalnya. Ia pun menampik tawaran menjadi sutradara Star Wars: Episode VII yang menjadi salah satu film paling dinanti 2015.
Pria 57 tahun itu mengakui, ia telah melalui keputusan yang sangat sulit. Melewatkan kesempatan mengarahkan film waralaba paling fenomenal dan terkenal itu sangat disayangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat sulit mengenyahkan Star Wars. Saya sangat menyukai Star Wars sejak saya menonton versi aslinya. dan saya mengenal George Lucas," ujar Bird. Lucas merupakan penggagas awal film Star Wars sejak pertama. Ia juga dikenal sebagai pembuat Indiana Jones.
Tomorrowland yang akhirnya membuat Bird yakin.
"Tapi saat saya diminta mengarahkan Episode VII, saya sedang mengerjakan ide saya sendiri, Tomorrowland. Kami punya skenario yang kami sukai, George Clooney dan Hugh Laurie sudah berkomitmen untuk itu," kata Bird lagi.
Entah apa yang membuat Bird merasa ini saat yang tepat untuk memfilmkan Tomorrowland. "Saya tidak tahu kenapa, tapi jika kami kehilangan momen ini, kami tidak akan pernah melakukannya lagi," ucapnya mengungkapkan.
Bird sebelumnya menjelaskan, Tomorrowland bagai proyek idealis bagi dirinya. Sebab, ia punya sebuah misi khusus lewat film itu: menebarkan aura positif bagi dunia. Tomorrowland memang sarat mimpi dan harapan.
Daripada membuat film tentang robot dan zombie, Bird memilih karya tentang optimisme.
"Saya merasa banyak sutradara yang tidak melihat alternatif. Saya juga berpikir begitu banyak film yang tidak menghakimi masa depan meskipun sangat menghibur," Bird menuturkan.
"Saya tidak ingin hidup dalam realita itu dan saya tidak ingin robot membunuh saya atau zombie berusaha memakan saya," katanya lagi.
Entah bagaimana harus menilai keputusan Bird itu, benar atau salah. Sebab, Star Wars nyata-nyata dinanti banyak orang. Sementara Tomorrowland yang ia perjuangkan, dikalahkan kompetisi vokal gadis-gadis Pitch Perfect 2.
Tomorrowland, film fiksi ilmiah yang terasa nanggung meski memberi secercah harapan itu, membuat debut mengecewakan dengan hanya meraup US$ 41,7 juta atau Rp 550 miliar pekan ini.