Jalan Berliku ke Frankfurt Book Fair 2015

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2015 14:37 WIB
Masalah penerjemahan menjadi sandungan, terutama soal tarif. Ada standar yang berbeda antara pemerintah Indonesia dengan Jerman.
Frankfurt Book Fair akan digelar di Jerman, 13-18 Oktober 2015. (Getty Images/Hannelore Foerster)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tanda tanya yang menggelayuti pikiran penulis-penulis Indonesia perihal Frankfurt Book Fair 2015 seakan dijawab oleh daftar nama yang beredar. Daftar itu menyebut puluhan nama penulis yang bakal ikut ke ajang festival buku terbesar di dunia itu. Mereka akan mewakili Indonesia, negara yang menjadi tamu kehormatan di acara itu pada Oktober nanti.

Namun daftar itu ternyata belum final. Dihubungi CNN Indonesia, Kamis (2/7) Andy Budiman selaku Komite Media dan Hubungan Luar Frankfurt Book Fair 2015 menjelaskan bagaimana daftar itu bisa beredar luas di media Jerman.

"Wartawan dan pihak Jerman minta nama-nama yang disebut, jadi kita masukkan itu dulu. Untuk keperluan publikasi di Jerman," katanya. Nama-nama yang masuk dalam daftar tentunya sudah berdasarkan kurasi dari Komite Buku, yang juga bagian dari Komite Nasional yang diketuai sastrawan Goenawan Mohamad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dalam negeri sendiri, daftar itu memang belum resmi dirilis. Komite Nasional masih berupaya menghubungi satu per satu penulis dan mencocokkan dengan jadwal mereka. "Tapi kurang lebih (daftarnya) seperti itu," Andy mengatakan. Bukan hanya menunggu konfirmasi penulis, daftar itu juga harus melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Saat ini sudah diajukan. Pemerintah yang akan menyetujui apakah jumlahnya tetap segitu atau dikurangi, mudah-mudahan sih enggak. Persetujuan pasti dalam waktu dekat," ucapnya.

Penentuan nama-nama yang ada dalam daftar, menurut Goenawan saat dihubungi secara terpisah, melewati tiga kurator. Hasil kurasi yang mewakili penulis dari berbagai daerah dan genre buku itu diserahkan ke Frankfurt. "Ada kuratornya tiga orang. Hasil seleksi mereka diserahkan ke tim di Frankfurt," ujarnya.

Perkara pertimbangan kurasi, Ketua Komite Buku, Lucya Andam Dewi menjelaskan saat dihubungi Kamis (2/7), terdapat enam kriteria yang harus dipenuhi. "Di antaranya, penulis harus asli Indonesia, karyanya sudah ada yang diterjemahkan ke bahasa asing, dan karya itu harus asli bukan terjemahan," ujarnya.

Proses seleksi, lanjutnya, dilakukan oleh tim independen dan sudah dimulai sejak bertahun-tahun sebelumnya, tidak serta-merta.

Andy menegaskan soal karya yang sudah diterjemahkan. Penerjemahan boleh ke bahasa Inggris, lebih bagus lagi jika Jerman. "Karena dengan begitu kita bisa tawarkan ke publik Jerman untuk membeli haknya. Supaya mereka bisa membaca dulu karyanya," ujar Andy.

Komite Buku menyeleksi dari sekitar dua ribu menjadi 300-an judul. "Buku-buku itu yang akan mendapat subsidi penerjemahan," kata Lucya.

Penerjemahan yang Seret

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER