Sebanyak 300 buku itu menjadi target Komite Nasional untuk diterjemahkan dan dibawa ke Frankfurt Book Fair 2015. Namun karena waktu terlalu singkat, target diturunkan menjadi 200-an buku. Dalam status Facebook-nya pada Selasa (30/6), Goenawan menegaskan sudah 200 judul buku yang diterjemahkan ke asing.
Jumlah itu juga sudah dikonfirmasi Andy. Sebuah lonjakan yang luar biasa, mengingat pada April 2015 saat jumpa pers Frankfurt Book Fair di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Komite Penerjemahan melaporkan baru 143 buku yang sudah tuntas. Andy mengakui, soal penerjemahan memang banyak kesulitan. Terutama soal tarif.
"Selain agak telat, ada perbedaan standar tarif antara pemerintah kita dengan Jerman," ia menuturkan. Di pemerintah kita, per halaman dihargai Rp 170 ribu. Jika penerjemahnya orang asing yang tak punya NPWP, dipotong pajak menjadi sekitar Rp 120 ribu. Selisihnya jauh dengan standar Jerman, Rp 480 ribu per lembar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi karena sudah terlanjur suka, ada beberapa penerbit yang memilih menerjemahkan buku lebih dahulu tanpa memikirkan tarif. Jika menunggu keputusan pemerintah soal tarif, terlalu lama. "Tapi sepertinya pemerintah sudah mulai menerima standar tarifnya segitu," ujar Andy.
Selain itu, jumlah penerjemah juga sedikit. "Yang paling sulit mencari penerjemah berkualitas. Apalagi untuk sastra. Mungkin hanya 20 sampai 30. John McGlynn (Yayasan Lontar) bahkan bilang kurang dari 10," kata Andy. Padahal menerjemahkan satu buku sastra butuh waktu sampai sekitar setahun.
Alhasil, ada beberapa penerjemah yang memegang lebih dari satu judul buku. Dari 200-an judul pun, hanya sekitar 130 buku yang berbahasa Jerman. Lainnya, agar penerjemahan lebih mudah, dialihkan ke bahasa Inggris.
Idealnya buku-buku itu selesai sebelum 13 Oktober, hari pembukaan Frankfurt Book Fair 2015. Tapi Andy memaklumi jika hasilnya tidak sesuai target. Buku tetap diboyong ke Jerman.
"Mungkin ada beberapa yang belum selesai, tapi enggak apa-apa. Bisa kita bawa dulu dan bilang buku itu sedang diterjemahkan," tuturnya. Dari 200-an judul, sebagian sudah tuntas dan sebagian lagi kini pada tahap akhir penerjemahan. Buku yang akan diterjemahkan, kata Andy, masih terus bertambah jumlahnya.