Bioskop 21 Berangsur-angsur Hilang

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 09:17 WIB
Jaringan bioskop XXI berencana mengganti seluruh bioskop 21 yang merupakan bangunan dan fasilitas lama. Di Jakarta, bioskop 21 tinggal 22,22 persen.
Bioskop 21 akan diganti semua oleh XXI. (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta, masih bisa ditemui bioskop dengan nama 21. Sementara di beberapa lainnya, bioskop-bioskop sudah bernama XXI. Kedua bioskop itu berjaringan, hanya dibedakan fasilitas dan tentu saja harga. Bioskop 21 lebih murah.

"Paling selisih Rp 5 ribu," kata Catherine Keng, Corporate Secretary jaringan bioskop XXI saat ditemui di Kuningan, Jakarta, Kamis (2/7). Harga tiket menonton di bioskop 21 masih Rp 25 sampai Rp 35 ribu. Sedangkan di XXI mulai Rp 40 ribuan sampai Rp 60 ribu. Selisih harga itu dikompensasi fasilitas.

Namun ke depan, bioskop 21 akan semakin sedikit, sementara XXI bertambah. Ada yang menambah layar, ada pula yang mengganti 21. Beberapa yang diganti seperti bioskop di Setiabudi, Cinere, dan Gajah Mada Plaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut penghitungan CNN Indonesia, di Jakarta saat ini terdapat 45 bioskop reguler, baik 21 maupun XXI, tanpa menyertakan premiere dan IMAX. Persentasenya, 77,78 persen bioskop XXI dan tinggal 22,22 persen yang bioskop 21.

Kelamaan, bioskop 21 akan hilang, digantikan XXI. "Semua 21 bakal di-upgrade menjadi XXI," ucap Catherine. Kalau sekarang masih ada yang berwujud bioskop 21, itu berarti masih bangunan lama, sejak 1990-an. Jaringan bioskop XXI melakukan transformasi sejak 2000-an.

"Setelah 1998, banyak bioskop tutup. Kita peta ulang, mana yang dipertahankan dan mana yang dilepas. Akhirnya dilakukan rebranding."

Catherine belum bisa memastikan kapan penggantian bioksop 21 menjadi XXI akan benar-benar terjadi secara tuntas di seluruh Indonesia. Mungkin masih beberapa tahun ke depan. "Pokoknya target sampai akhir 2017 punya seribu layar," ujarnya melanjutkan.

Catherine menegaskan, peningkatan 'level' dari 21 ke XXI tidak akan mengorbankan film lokal. Anggapan bahwa film domestik hanya diputar di bioskop 21 menurutnya tidak benar. "Kan nanti 21 sudah enggak ada. Lagipula ini cuma upgrade fasilitas, bukan memisah-misahkan film."

Selain menambah dan mengganti, jaringan bioskop XXI juga pernah menutup teater. Di Plaza Semanggi dan FX Sudirman, misalnya. Menurut Catherine, pertimbangannya bukan jumlah penonton yang sedikit, melainkan masa sewa yang sudah mencapai batas akhir.

"Ada kok beberapa bioskop yang sepi tapi tetap kita pertahankan, karena kasihan masyarakat kalau di sana enggak ada bioskop," ujarnya.

(rsa/rsa)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER