Terobsesi Kematian, Ernest Hemingway 5 Kali Lolos dari Maut

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2015 22:16 WIB
Sang penulis flamboyant sudah beberapa kali berhadapan sangat dekat dengan maut layaknya tokoh fiksi karangannya.
Ilustrasi (CNNIndonesia Internet/Epicantus/Daria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Julukan "literary he-man" atau "perkasa" tidak begitu saja disematkan kepada jurnalis dan penulis kenamaan yang hari jadinya diperingati setiap 21 Juli, Ernest Hemingway.

Sejak pertama kali menghirup udara dunia pada 1899 hingga mengembuskan napas terakhirnya pada 1961, Hemingway sudah beberapa kali berhadapan sangat dekat dengan maut layaknya tokoh fiksi karangannya.

Hemingway memang sangat terobsesi dengan kematian. Semua karyanya pun dilumuri kisah mengenai kematian tokoh di tangan tentara hingga ditanduk banteng.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang ia tulis ternyata juga tersirat dalam penampilannya sehari-hari. Dalam sebuah laporan pada 1961, TIME menuliskan, "Semua yang ada dalam diri Hemingway terlihat seperti apa yang dilihat pada seorang pria di hari di mana ia tahu akan meninggal."

Rangkaian kata tersebut dirasa sangat tepat menggambarkan sosok Hemingway. Setiap harinya, ia seakan sudah berkemas dan siap kapan pun ajal menjemputnya.

Sebelum akhirnya ia tewas akibat luka bunuh diri, Hemingway tercatat lima kali lolos dari jurang kematian. Berikut daftarnya seperti dilansir TIME.

1. Tersambar peluru meriam Austria

Hemingway pernah ambil andil dalam Perang Dunia I. Tak angkat senjata, Hemingway memegang kemudi ambulans Palang Merah.

Pada 8 Juli 1918, ia tersambar pecahan peluru yang terlontar dari meriam pasukan Austria dengan kecepatan tinggi. Seketika itu juga, Hemingway merasa nyawanya hampir keluar dari tubuhnya. Dengan 237 pecahan peluru bersarang di tubuhnya, Hemingway berhasil lolos dari maut untuk pertama kalinya.

2. Tertembak saat berhadapan dengan hiu

Dalam salah satu artikel di Esquire, pada 1935, Hemingway pernah menuliskan sebuah kiat membunuh hewan buas di depan mata. "Tembak bagian otak jika jaraknya sangat dekat, jantungnya jika jauh, atau tulang punggungnya jika Anda harus menghentikannya dengan segera," tulisnya.

Hemingway yakin cara paling jitu adalah menyerang tubuh hiu tepat sasaran. Anjuran ini pun dianggap sangat dapat dipercaya. Pasalnya, Hemingway menuliskan kiat tersebut setelah mengalami sendiri kejadian menegangkan berhadapan langsung dengan hiu di perairan Key West, California.

Panik menghadapi hewan buas, Hemingway melepaskan tembakan ke arah hiu yang ternyata tak tepat sasaran. Alih-alih menewaskan sang hiu, Hemingway pulang dengan peluru tertanam di pahanya.

3. Memburu kapal selam Jerman

Pada era 1942-1943, Hemingway tidak produktif menulis. Ia lebih memilih mengarungi perairan Gulf Stream dengan kapal kayu sepanjang 11,5 meter. Bersenjatakan granat dan senapan ringan, Hemingway memburu satu kapal selam milik Jerman.

Dalam benaknya, Hemingway berpikir, jika ia telah menemukan lokasi kapal selam tersebut, Angkatan Laut akan lebih mudah menghancurkannya.

"Solusinya sangat berkarakter. Ia akan menyerang kapal tersebut secara tiba-tiba dan tak terduga dan mengejarnya," ujar penulis buku The Hemingway Patrols, Terry Mort.

Rencana ini dianggap kurang matang oleh beberapa kalangan. Untungnya, Hemingway pun tidak pernah berkesempatan menjalankan misi tersebut.

Keberuntungan saya bekerja sangat baik.Ernest Hemingway
4 (dan 5). Dua kali menjadi korban pesawat jatuh

Saat sedang berkunjung ke Afrika, Hemingway memacu adrenalin dengan bersafari. Dalam dua hari itu pula, jantung Hemingway berdebar kencang ketika pesawat yang ditumpanginya jatuh.

Insiden pertama terjadi ketika pesawat Cessna yang membawa Hemingway dan istrinya sedang berupaya menghindari iringan unggas melintas. Sang pilot pun harus memilih menukikkan pesawat ke arah enam buaya yang sedang berjemur atau sekelompok gajah di tengah hutan.

Pilot tersebut lebih memilih melakukan pendaratan mendadak tak sempurna di tempat gajah berkerumun. Mereka pun menghabiskan malam di tengah hutan bersama gaja-gajah.

Keesokan harinya, Hemingway mempertaruhkan nyawanya dengan menaiki pesawat yang sama. Belum lama lepas landas, pesawat tersebut terbakar.

Melihat luka bakar yang begitu serius, berbagai media pun mulai memberitakan kematian Hemingway dan istrinya. Namun Hemingway menampik semua rumor tersebut hanya dengan keluar dari hutan membawa beberapa tandan pisang dan sebotol gin.

"Keberuntungan saya bekerja sangat baik," katanya.

(vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER