Jakarta, CNN Indonesia -- Penggemar electronic dance music (EDM) dan penghobi dugem agaknya tak sabar menantikan akhir pekan depan (15/8), saat digelar Dreamfields Festival di GWK Cultural Park, Bali.
Tak berbeda seperti tahun sebelumnya, acara yang memikat pencinta EDM se-Asia Tenggara ini masih digagas dan digarap dengan standar Eropa oleh promotor Matrixx asal Belanda.
“Sebuah festival yang memberikan pengalaman ajaib, berkualitas dan menghubungkan segala kalangan dengan latar belakang berbeda menjadi satu.” Demikian isi siaran pers Dreamfields Festival.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Demi memanjakan selera pencinta EDM, promotor menyajikan “Desain panggung yang luar biasa mengagumkan, rangkaian acara yang memukau dengan pertunjukan laser, kembang api dan hiburan lain.”
Tertarik berdugem di Dreamfields Festival? Siapkan Rp550.000 untuk membeli tiket melalui website www.dreamfields.co.id. dengan pembayaran menggunakan kartu kredit dan Paypal.
Berbekal tiket di tangan, para pencinta dugem bisa menyimak aksi lima jawaran EDM manca negara. Salah satunya, Angger Dimas, yang disebut-sebut “Indonesia’s own EDM emperor Angger Dimas.”
Berikut ini, lima jawara EDM utama yang bakal menyemarakkan Dreamfields Festival 2015. Selain mereka, tentu saja masih ada sederet nama lain yang siap memanaskan arena dansa.
Mereka yang pernah dugem bersama Andrew Rayel pasti tahu betapa produser dan DJ beraliran trance ini tak pernah kehabisan energi atau berhenti menebar “the memorable Andrew Rayel experience.”
Tahun lalu, ia merilis album debut Find Your Harmony (2014), yang berisi 18 lagu. Salah satu lagu andalannya, yaitu Hold On To Your Love yang diimbuhi vokal lembut Cindy Alma.
“Setiap lagu memiliki kisah dan rasa. Inspirasinya dari pengalaman hidup saya sendiri,” kata pria yang mempelajari musik klasik semasa kanak-kanak, sebagaimana dikutip laman Magnetic Mag.
Andrew berharap, musik dansa terus berkembang. Ia menyatakan, siap bereksperimen, namun untuk saat ini, ia tak bisa beralih ke aliran musik lain. “Trance akan selalu dekat di hati saya.” Dua bersaudara asal Italia ini sudah cukup lama menyelami industri musik dansa. Musim panas tahun ini, DJ yang dijuluki “Italian stallions” siap tur keliling dunia.
Setelah Asia—termasuk Bali, Indonesia—duo ini siap memanaskan lantai dansa di Amerika Serikat dan Eropa. Keduanya mengaku senang bisa menemui banyak fans di banyak negara.
Bakal lebih senang lagi jika bisa berkolaborasi dengan David Guetta, juga Tiesto. “Mereka adalah legenda. Semoga mimpi berkolaborasi dengan mereka bisa menjadi kenyataan.”
Sementara soal fans, menurut Vinai, “yang terpenting orang ingat pernah berpesta dengan kami.” Sebagaimana dikutip Style Mag, “Jadi bukan sekadar datang dan berjoget, tapi lebih dari itu.”
“Ibarat makanan yang enak, kamu selalu ingin tambah lagi dan lagi.” Begitulah DJ merangkap produser paling berbakat di Belanda ini mengibaratkan musik dansa.
Terbukti lagunya, Rap Das Armas, tak ubahnya makanan enak. Selain menduduki posisi puncak peringkat lagu dansa di Belanda, video musiknya di YouTube juga sudah dipirsa belasan juta kali.
Bakat pria keturunan Indonesia ini juga memikat DJ terkenal Tiësto and Afrojack. Pada 2014, fans NERD, Jamiroquai dan Red Hot Chili Peppers ini memproduksi lagu Selecta bersama Afrojack.
Begitu cintanya Quintino pada musik dansa, hingga lima tahun ke depan, ia menyakini masih melakukan hal yang sama: memutar turntable dan membikin banyak orang bahagia menikmati musiknya.
“Dance floor hit machine duo.” Begitulah julukan yang diberikan kepada Tim Smulders dan Jurre Van Doeselaar, pasangan produser dan DJ asal Negeri Kincir Angin.
Resep kekompakan mereka simpel saja: saling sayang satu sama lain dan saling melengkapi. Tak jarang keduanya mengobrol untuk saling berbagi pengalaman menarik.
Dengan bangga, kedua jawara EDM yang sama-sama mengidolakan Tiesto, Prodigy, Michael Jackson dan Basement Jaxx ini, menyatakan Belanda sebagai gudangnya seniman berbakat.
Belum lama ini, mereka berkolaborasi dengan Martin Garrix, sang idola. “Ini sesuatu yang membuat kami sangat senang,” kata Firebeatz. Warga Belanda pun bangga kepada duo ini. Tak hanya mendatangkan jawara EDM mancanegara, Dreamfields Festival 2015 juga menghadirkan “Indonesia’s own EDM emperor.” Siapa lagi kalau bukan Angger Dimas.
Dalam sebuah wawancara dengan EDM Droid, Angger mengaku sudah nge-dj sejak usia 18 tahun. Berikutnya, mulai 2009, ia beraksi dari klub ke klub di Belanda, juga Eropa.
Sepanjang kariernya, Angger pernah menggarap album mini hasil kerja bareng Steve Aoki, Laidback Luke. Ia juga membuat remix lagu Fire in Your New Shoes milik Kaskade.
“Saat ini, saya menyelesaikan studi sembari kerja EDM di Indonesia,” katanya dalam sebuah wawancara. Angger ingin menjadi musisi macan Asia yang tak tersegmentasi, mampu mainkan segala jenis musik.