Armand Maulana: Seniman, Si Taat Pajak yang Sering Dilupakan

Dhio Faiz | CNN Indonesia
Jumat, 21 Agu 2015 10:52 WIB
“Saat si A dielu-elukan bahkan sampai ke luar negeri, diajak ikut Pilkada. Eh, giliran sudah tua, boro-boro, disebut namanya saja enggak."
Armand Maulana (CNNIndonesia/Dhio Faiz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seniman, terutama di ranah musik, sering dieluk-elukan para penggemarnya. Namun di sisi lain, seniman justru pihak yang kerap dilupakan Pemerintah. Musisi Armand Maulana yang menyampaikan kritik terhadap minimnya perhatian Pemerintah terhadap nasib para seniman Tanah Air.

“Harusnya pemerintah malu dong, ini Indonesia saja sudah 70 tahun, tapi tetap saja kalau seniman kesusahan dan butuh sesuatu, seniman lainnya yang bantu,” ujar vokalis Gigi tersebut kepada CNN Indonesia saat ditemui di Bandung baru-baru ini.

Fenomena miris ini, menurut Armand, terjadi ketika para seniman sudah melewati masa tenarnya. Kondisi berbanding terbalik saat para seniman sedang di puncak kejayaannya. Saat itu, Pemerintah sangat dekat dengan seniman dan menjadikan mereka sebagai media dalam menyentuh simpati rakyat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saat si A dielu-elukan bahkan sampai ke luar negeri, diajak ikut Pilkada menggembar-gemborkan kampanye. Mereka (Pemerintah) butuh (seniman) saat itu. Eh, giliran sudah tua, boro-boro, disebut namanya saja enggak,” tuturnya.

Menurut suami Dewi Gita, hal semacam ini tak seharusnya terjadi pada seniman. Karena seniman sudah berbakti kepada negara lewat karyanya dan ketaatan membayar pajak demi keberlangsungan negara.

“Seniman itu adalah pembayar pajak yang paling taat. Kenapa? Karena seniman belum apa-apa sudah dipajakin,” jelasnya. “Misal Gigi main di Padang, baru tanda tangan kontrak sekian rupiah, sudah ada pajaknya.”

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER