Jakarta, CNN Indonesia -- Dodit Mulyanto melejit saat mengikuti kompetisi pelawak tunggal di salah satu stasiun televisi. Wajahnya yang polos dan serius, bahkan saat sedang melawak, membuat penonton terpingkal-pingkal. Apalagi Dodit mempertahankan ke-
ndeso-annya.
Kini, Dodit mulai merambah dunia akting. Tidak tanggung-tanggung, pelawak tunggal yang memiliki ciri khas berlogat Jawa dan membawa biola itu langsung membintangi sebuah film layar lebar.
Dodit dipercaya menjadi salah satu pemeran dalam
Komedi Moderen Gokil. Dalam film itu ia beradu akting dengan Indro Warkop, Kartika Putri, dan rekan yang sesama pelawak tunggal, Boris Bokir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baru pertama kali main film, tentu banyak pengalaman yang belum pernah Dodit rasakan sebelumnya. Dari pengalaman berada di lokasi syuting, sampai suka duka berakting.
"Main film itu capai. Syuting itu lama. Susahnya itu saya tidak pernah akting, tapi disuruh akting. Itu susah," kata Dodit dengan nada bicaranya yang khas dan ekspresi mukanya yang datar saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu (9/9).
Untungnya, Dodit memerankan dirinya sendiri. Nama perannya Dodit, dengan karakter asli sehari-hari.
Namun tetap saja, ia belum pernah berakting di depan kamera. Terbiasa hanya berdiri dan melucu di atas panggung, Dodit merasa kesulitan saat diminta berakting. Ia harus melakukan usaha lebih agar aktingnya sesuai dengan kemauan sang sutradara.
"Misalnya kaget gitu, disuruh dibuat-buat. Padahal kaget kan biasa-biasa saja. Tapi dibilang matanya kurang terbuka, mulutnya juga. Jadi susah."
Tidak hanya kesulitan akting, Dodit juga mengaku canggung berhadapan dengan artis profesional yang biasanya hanya bisa ia lihat di televisi.
"Kalau canggung tetap sampai sekarang. Tapi saya akting tidak canggung. Soalnya lawan mainnya tidak memberikan jarak," kata laki-laki asal Blitar itu.
"Misalnya adegan pegangan tangan, kan canggung kalau tidak biasa. Nah, itu dia (lawan mainnya) memberikan tangganya duluan, 'Pegang aku, pegang aku.' Jadi tidak canggung," ujarnya melanjutkan.
Beda Film dengan Stand UpMeski mengaku masih kesulitan berakting, ketika diminta untuk memilih melawak dalam film atau
stand up comedy sendiri, tanpa pikir panjang Dodit memilih film. Menurut dia, melawak dalam film lebih mudah dibandingkan dengan
stand up comedy.
"Lebih mudah soalnya semua sudah dikonsep kita tinggal menjalankan. Kalau
stand up comedy, kan sendirian. Lucu tidak lucu kita yang nanggung. Kalau bareng kan banyak temannya malu," ujarnya.
Tapi jawabannya berbeda saat diminta untuk memilih stand up comedy atau film untuk berkarier. Dodit dengan tegas langsung memilih
stand up comedy. Dari segi finansil menurutnya lebih menguntungkan.
"Main film untuk pengalaman, belajar, menimba ilmu, dan membuat semacam momen pernah main film."
(rsa/rsa)