Jakarta, CNN Indonesia -- Pentolan band R.E.M, Michael Stipe, mengutarakan rasa kecewanya karena karya milik band-nya digunakan tanpa izin oleh tim kampanye Donald Trump.
Pengusaha
real estate dan bintang acara realitas itu mencalonkan diri sebagai bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS). Dalam kampanye di Washington pada Rabu (9/9), tim sukses Trump menggunakan lagu R.E.M yang berjudul
It’s the End of the World as We Know It (And I Feel Fine).Stipe dan personel R.E.M yang lain tentu saja merasa gusar. Ia kemudian menulis kekesalannya melalui cuitan di Twitter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persetan dengan diri anda yang haus akan kekuasaan dan perhatian," tulis Stipe.
"Jangan gunakan musik dan suara kami utuk parade kebodohan anda," lanjut Stipe.
Tidak hanya di Twitter, R.E.M juga mengutarakan kekesalannya melalui status di akun Facebook. Selain itu mereka juga menyatakan tidak mengizinkan lagu R.E.M dipakai untuk kampanye politik siapa pun.
Sebelum R.E.M, Trump juga sempat membuat kesal Neil Young karena memakai lagu yang berjudul
Rockin' in The Free World untuk kampanyenya.
"Saya membuat musik untuk penggemar, bukan untuk pelaku politik," ujar Young, seperti yang dikutip dari
NME, beberapa waktu lalu.
Selain Trump, pertarungan bakal calon Presiden AS juga diramaikan oleh kehadiran
rapper Kanye West. Suami Kim Kardashian ini menyatakan maju sebagai calon Presiden AS dalam acara MTV Video Music Awards 2015, beberapa pekan lalu.
Dalam acara yang dipandu oleh Miley Cyrus tersebut, Kanye berpidato selama 12 menit dan mengakhiri kata-katanya dengan keinginan maju sebagai calon Presiden AS 2020.
Mengetahui hal tersebut, Trump mengaku tidak sabar untuk bertarung dengan Kanye.
"Kanye adalah orang yang istimewa. Ia tidak sama dengan orang lain. Ia adalah pria yang baik. Saya bangga bisa bersaing dengannya," kata Trump, seperti yang dikutip dari
Rolling Stone pada Rabu (3/9).
(ard/ard)