Terlalu Banyak Adegan Seks di Film Komedi Romantis

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 19:10 WIB
Ilustrasi pasangan (Detikcom Thinkstock/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Genre film komedi romantis berkembang bersama Hollywood. Seiring waktu, film-film semacam itu makin laris. Terakhir, ada Trainwreck, yang disutradarai Amy Schumer dan sempat dihebohkan kasus penembakan. Ada pula Sleeping with Other People, film Leslye Headland.

Keduanya cukup menarik massa. Trainwreck, yang diproduksi dengan bujet US$35 juta atau Rp505 miliar berhasil meraup US$136 juta atau Rp1,9 triliun secara global. Sleeping with Other People yang baru rilis 11 September, baru mengantongi US$89 ribu atau Rp1,2 miliar.

Namun di mata Rob Reiner, aktor, sutradara, sekaligus produser asal Amerika, film komedi romantis belakangan ini makin "keluar" jalur.

Mengutip Vanity Fair, ia mengingat masa lalu saat karakter-karakter film komedi romantis mengenakan busana turtleneck yang pantas, bukan pakaian serba terbuka. Mereka juga saling membangun romansa sementara tinggal berjauhan tanpa teknologi kirim seks di pesan teks.

Reiner, yang menyuguhkan komedi romantis semacam When Harry Met Sally, mengaku merindukan film dengan karakter "tak berdosa" seperti itu. Genre komedi romantis sekarang menurutnya harus masuk kategori R atau Restricted.

"Sekarang karena penonton, mereka harus memacu kekerasan dan seks, dan mereka tetap melakukannya untuk mendapat menonton yang mau datang ke bioskop. Semua orang melakukan seks. Rasanya seperti film porno ringan, tahukah Anda?" ujarnya di Toronto Film Festival 2015.

Ia mengakui, itu memang sedang marak terjadi. "Itu karena teknologi, apakah itu Tinder atau apa pun. Apa yang terjadi sekarang dengan Jaron Sudeikir dan Alison Brie di Sleeping with Other People. Trainwreck-nya Amy Schumer. Semuanya sama," kata Reiner melanjutkan.

Ternyata, bukan hanya komedi romantis yang membuat Reiner prihatin. Ia sebenarnya juga sedih melihat kondisi perfilman Hollywood secara keseluruhan, saat ini. "Semuanya US$200 juta (Rp2,8 triliun) atau US$2 juta (Rp28,9 miliar). Itu gila," ujarnya berkomentar.

"Jika Anda tak punya kata "man" atau angka di judul, seperti Iron Man 2, Spider-Man 4, apa pun. Anda tak bisa membuat film," sindirnya. (rsa/vga)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK