Jakarta, CNN Indonesia -- Band heavy metal asal Amerika Serikat, Slipknot, kembali berkarya dengan merilis video musik baru yang berjudul
XIX. Video musik berdurasi sekitar tiga menit itu diproduksi oleh sutradara langganan Slipknot, Shawn Crahan.
Lagu
XIX bukanlah berasal dari album musik baru Slipknot, melainkan dari album terakhirnya yang berjudul
.5: The Gray Chapter pada 2014.
Bisa dibilang album musik tersebut merupakan album yang paling meninggalkan banyak kenangan bagi sang vokalis, Corey Taylor. Beberapa kenangan itu digoreskan oleh personel Slipknot, antara lain meninggalnya Paul Gray, pada 2010, dan mundurnya Joey Jardison, pada 2013.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lagu
XIX memang tersimak pilu. Tidak ada raungan gitar, dentuman bas atau gebukan drum yang berarti seperti lagu Slipknot biasanya. Hanya terdengar teriakan Taylor yang menyanyikan lirik bernada lirih.
Video musik yang kini sudah disiarkan di situs
YouTube itu pun terasa gelap. Crahan menggunakan tema pemakaman dalam menggambarkan lirik lagu
XIX.
"Slipknot sedang mengalami masa-masa yang aneh. Ketiadaan Paul dan masalah yang terjadi antar sesama personel," kata Taylor mengenai pengerjaan album
.5: The Gray Chapter, seperti yang dilansir dari
NME ,pada Oktober 2014.
"Tapi semua tergantung dari kami, apakah kami ingin ikut terkubur atau malah bangkit dan menjadi Slipknot lagi," lanjut Taylor.
Menjelang akhir tahun ini, Slipknot belum juga terlihat berencana untuk masuk dapur rekaman. Taylor malah bergurau, kalau ia tidak akan melakukan tur konser jika formasi asli band Guns n' Roses kembali terbentuk.
"Saya tidak akan melakukan tur jika formasi Guns n' Roses album
Appetite For Destruction kembali terbentuk. Bayangkanlah, siapa yang mampu melawan kehebatan formasi tersebut?" ujar Taylor ketika diwawancara oleh
Las Vegas Review-Journal, beberapa waktu lalu.
"
Appetite For Destruction adalah album yang tidak bisa tidak didengarkan. Ada materi yang ajaib dari album itu. Itu adalah album yang semua teman saya dengarkan, walau mereka penggemar metal, punk dan hard rock," lanjut Taylor.
(ard/vga)