Bandung, CNN Indonesia -- Sekalipun pamornya tak lagi mengilap seperti 25 tahun lalu, KLa Project masih punya greget. Terbukti konsernya pada malam Minggu ini (17/10) di Amphitheater Trans Studio Bandung (TSB), Jawa Barat, masih diminati para penggemar.
Mereka antusias menyambut konser bertajuk
Back in the Day, tentu saja untuk bernostalgia, mengenang kembali cerita-cerita masa lalu kala band yang digawangi Katon Bagaskara ini menjadi favorit era '90-an.
Kini, Klanese, julukan bagi penggemar KLa Project, sudah tak lagi muda seperti dulu, semasa zaman SMA. Kini, rata-rata mereka telah berkeluarga. Kebanyakan datang bersama pasangan dan anak-anak, juga kawan sebaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekalipun tak lagi muda, tetap terasa energi mereka yang meluap-luap menyambut konser KLa Project di Kota Kembang ini. Seperti Dindin (38), Klanese dari Bandung, ia membawa serta teman-teman dan anak-anaknya.
“Suka KLa Project dari
jaman SMP," ia bercerita, antusias. "Waktu itu, lagu yang disuka
Tentang Kita dan A
nak Dara."
Satu hal yang disukai Dindin dari KLa Project adalah konsep musikal yang berbeda dari grup band lain yang bermunculan kala itu.
Kenangan serupa juga dirasakan Gunawan (37) asal Bandung. Ia mengajak istri tercinta untuk bermalam Minggu bersama.
"Ini konser pertama kali saya dengan KLa Project," ia mengaku. "Saya bawa istri,
emang ingin malam Minggu-an bersama sambil mengenang masa dulu."
Gunawan berharap, lagu favoritnya,
Semoga, dibawakan KLa Project di konser kali ini. Menurutnya, lagu ini mendewasakan hubungan, sekaligus mengisi hidup ketika senang maupun sedih. "Ketika
denger lagi itu langsung mencair," katanya.
Lagu ini juga menjadi favorit Ratih (35) dari Jakarta. "Aku lagi menunggu lagu
Semoga, Tentang Kita dan
Jogjakarta," ia menuturkan.
Diakui Ratih, lagu
Jogjakarta mengingatkan momen masa lalu saat melakukan
study tour bersama teman-teman sekolahnya di Kota Gudeg.
"Indah banget masa-masa itu, tahun '90-an,
inget jaman kita
study tour ke Jogja sambil
dengerin lagu
Jogjakarta," Ratih bercerita penuh semangat. "Lagunya kena banget ke hati. Ini walaupun dadakan, tetap
dibela-belain buat
nonton.”
Sementara itu, Erni (44) dari Bandung menyimpan kenangan haru bersama mantan kekasih yang sudah meninggal. Ia mengaku, dulu, sering membawakan lagu-lagu KLa Project saat
nge-band bersama teman-temannya.
“Ini konser pertama kali setelah 25 tahun saya
denger lagu dan liriknya KLa Project. Saya suka KLa Project dari tahun '89," kata Erni. "Lagu yang paling saya suka:
Waktu Tersisa. Liriknya puitis banget."
 Fans di konser KLa Project di Bandung (17/10). (CNNIndonesia Rights Free/Masyaril Ahmad) |
Lalu, ia menuturkan kisah sedihnya, "Waktu itu lagi manis-manisnya sama mantan. Walaupun hubungan kami putus, tapi kami tetap silaturahmi. Sampai tahun lalu, mantan saya meninggal. Sekarang, dia cukup dikenang saja."
Malam ini, Erni ingin mendengarkan lagi
Tentang Kita, Waktu Tersisa, dan
Rentang Asmara. Saat aktif nge-band semasa SMA, dulu, ia dan kawan-kawannya sering membawakan lagu ini.
Atmosfer konser KLa Project yang riuh dan sarat nostalgia menjadi incaran Teddy (43) dari Bandung. Apalagi ia mengaku, sudah lumayan lama tidak menonton konser lagi.
"Kebetulan saya
udah lama enggak
nonton konser," Teddy mengaku. "Kepingin
ngerasain lagi atmosfernya." Diakui Teddy, KLa Project adalah salah satu band favorit semasa sekolah yang menawarkan pop kreatif, seperti lagu
Terkenang.
Alinda, Humas TSB, menyatakan, di antara banyak permintaan TSB, mereka meminta KLa Project untuk tampil. "Sebelumnya kami pernah menghadirkan Noah, Raisa dan artis lainnya.”
"Kami ingin menyuguhkan KLa Project untuk konser pertama kalinya di Bandung di tahun 2015," kata Linda. Konser KLa Project
Back in the Days di sini ingin membawa nostalgia kembali untuk para penggemar KLa Project."
(vga/vga)