Bandung, CNN Indonesia -- Tadi malam (17/10), suasana sudut Kota Kembang seolah terbang melayang ke era '90-an saat KLa Project tampil di Trans Studio Bandung (BTS), Jawa Barat, dalam konser bertajuk
Back in the Days.Sekitar 25 tahun lalu, grup musik yang digawangi Katon Bagaskara ini meniti masa keemasan dengan lagu-lagu pop berlirik indah nan puitis, antara lain
Tentang Kita dan
Jogjakarta, yang sangat populer.
Masa indah yang pernah dirasakan para penikmat musik kala itu kembali terulang di konser yang digelar di arena panggung dalam
studio theme park BTS yang dipenuhi berbagai wahana bermain anak-anak hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studio bagai disulap sedemikian rupa menjadi arena konser dengan panggung megah dan tata lampu gemerlap yang mampu menghadirkan relung-relung nostalgia di hati para penggemar melalui lagu-lagu indah KLa Project.
Para penggemar setia yang rata-rata tergolong paruh lansia hadir memenuhi arena konser bersama pasangan, anak-anak, sanak saudara dan teman-teman sebaya. Tujuan mereka hanya satu: ingin menikmati kembali lagu-lagu nostalgia KLa Project.
Lagu
Hey dari album
KLakustik yang terkenal pada era 1996 membuka konser
Back in the Days dengan semangat baru.
Hey seolah menanyakan kabar kepada penggemar yang telah lama menanti kehadiran musik grup band yang sempat vakum lama di peta musik Indonesia.
Tanpa butuh waktu lama, segera disusul dengan alunan lagu
Satu Kayuh Berdua, dan setelah itu Katon Bagaskara, sang vokalis, menyapa para penggemar setianya.
“Apa kabar semua, senang sekali kita bisa hadir di sini menemani Klanese yang sedang di Bandung,” kata Katon, ramah. Suaranya masih sama dahsyat seperti dahulu kala.
Seruan para penonton semakin riuh ketika Katon menyanyikan lagu
Menjemput Impian. Mereka bernyanyi sambil melambaikan tangan, atau saling menatap wajah pasangannya dengan sorot bahagia, juga merangkul anak-anaknya mereka.
Belum usai momen kedekatan mereka dengan orang-orang tersayang, penggemar kembali disuguhkan lagu
Waktu Tersisa yang membuat Klanese semakin larut terbawa suasana langut.
Terlihat di atas panggung, Lilo, sang gitaris memaikan gitar dengan sangat terampil, menunjukkan kepiawaiannya mengiringi lagu
Rentang Asmara hingga usai.
“Kalian bersyukur masih bisa melihat kami," kata Katon di sela-sela konser. Lalu, ia menggebrak lagi, "Lagu selanjutnya dari album ke-tiga.”
Terdengar lagu
Belahan Jiwa dari album ke-tiga
Pasir Putih yang dirilis pada 1992 mengalun. Lagunya diaransemen ulang dengan nada-nada ceria sehingga terdengar energik dan berbeda.
Panggung seolah membeku sejenak saat Katon silam ke balik panggung. Tiba-tiba suara alunan
merdu khas lagu
Romansa mengisi sekujur Amphitheater BTS. Benderang lampu sedikit dramatis menyorot Adi Adrian yang sedang bermain
keyboard.
Selanjutnya, tersaji kejutan tak terduga, lagu ini dibawakan tak kalah memukau oleh Lilo, sang gitaris. Selama lagu romantis ini mengalun merdu, para penonton bernyanyi sambil melambaikan tangan ke samping kanan dan kiri.
Selain permainan
keyboard yang indah, konser
Back in the Days juga menampilkan alunan biola oleh musisi wanita yang mengiringi lagu
mellow berjudul
Semoga.
Imbuhan alat musik gesek ini semakin menegaskan keharuan selama
Semoga dibawakan KLa Project. Tampak Klanese, sebutan bagi fans grup band ini, yang rata-rata tak lagi muda, kompak bernyanyi sambil merangkul dan menggendong anak masing-masing.
Katon membawakan lagu ini dengan penuh penghayatan. Setelah itu, ia berkata kepada penggemarnya, “Semoga lagu ini selalu menemani waktu-waktu tidur kita sampai 10 tahun kemudian.”
Sebelum berlanjut menuju lagu berikutnya, seorang musisi pria muncul menunjukkan atraksi permainan terompet kepada penonton untuk mengawali lagu
Terpurukku di Sini.
Saat lagu ini berkumandang, Katon pun bernyanyi sembari berjalan ke bawah panggung melewati area penonton kelas festival. Sontak para penonton berlomba-lomba melambaikan tangan mereka ke arah sang vokalis.
Konser hampir berakhir, Katon kembali ke atas panggung dengan lagu andalannya yang ditunggu-tunggu,
Jogjakarta. Tanpa diaba-aba, para penonton spontan bernyanyi “
Walau kini kau telah tiada, tak kembali. Namun kotamu hadirkan senyummu abadi."
Atmosfer nostalgia menguar lagi. Bersamaan dengan itu, Katon mengucap terima kasih kepada para penonton, pertanda konser menuju usai. Lilo pun mempertegasnya dengan memperkenalkan para personel grup band.
KLa Project menutup konser
Back in the Days dengan lagu
Tentang Kita yang merupakan lagu dari album debut pertamanya,
KLa, juga merupakan tonggak sejarah untuk industri musik Indonesia.
Nada-nada lagu
Tentang Kita seolah mengantarkan penonton pada kejayaan musik disko khas era '80-an. Satu jam sudah KLa Project menggiring penggemarnya melayang ke masa lalu dengan lebih dari 15 lagu.
Rudi (48), salah satu Klanese dari Bandung, mengaku puas dengan suguhan konser musik
Back in the Days yang baru saja disuguhkan KLa Project di TSB, semalam.
“Konsernya keren," ia memuji. "Mereka tetap stabil dan selalu energik, hanya mungkin kurang lama. Bagian akhir pas lagu
Jogjakarta itu yang saya paling suka.”
(vga/vga)