Jakarta, CNN Indonesia -- Teater adalah sebuah pagelaran seni panggung yang dimainkan oleh banyak orang dalam satu waktu. Dan untuk menjaga eksistensi pagelaran teater itu tidak mudah.
Menurut Nano Riantiarno, selaku pendiri Teater Koma, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari teater dari kepunahan, yakni menjaga kualitas cerita teater serta hubungan antara aktornya.
"Yang pertama, kita harus mencari cerita menarik yang akan dipentaskan di atas panggung. Kalau cerita yang kita bawakan menarik dan menyentuh penonton, mereka akan terus menonton teater kita," kata Nano kepada
CNN Indonesia ketika ditemui di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta, Selasa (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kisah yang menarik, menjaga hubungan antar pemain dalam teater juga tidak kalah penting. Menurut Nano, dengan menjaga komunikasi dan hubungan antar sesama pemain teater, hal itu akan melahirkan regenerasi pemain teater.
Dengan selalu melahirkan generasi penerus, maka teater akan tetap berdiri dan tidak perlu takut kehabisan aktor maupun aktrisnya.
"Kita harus tetap menjaga hubungan antar pemain teater kita dong, dengan begitu, pemain teater baru akan terus lahir dari komunikasi yang berlangsung antara pemain teater itu," ujar Nano.
Hal itu dirasakan oleh Nano di dalam Teater Koma, yang sudah berdiri sejak tahun 1977.
Ia menceritakan bahwa setidaknya sudah ada 12 generasi pemain teater dalam Teater Koma, sehingga membuat Teater Koma terus bertahan selama 38 tahun dan konsisten menyuguhkan kisah menarik untuk masyarakat setiap tahunnya.
"Pemain Teater Koma itu kan sudah pada tua ya, nah mereka punya anak, dan anak mereka punya anak lagi. Kemudian mereka membawa anak mereka ke teater dan di sana akan timbul keinginan untuk menjadi pemain teater," kata Nano dengan sumringah.
Yang terakhir dan paling penting menurut Nano adalah jumlah penonton. Sebuah teater harus bisa menarik banyak penggemar agar teater mereka terus digandrungi masyarakat sehingga tidak menghilang dari peradaban.
"Pada akhirnya yang paling penting adalah penonton, kalau tidak ada yang nonton ya percuma. Jadi dengan adanya cerita yang menyentuh hati dan komunikasi yang baik antara pemain teater itu saya yakin bisa menarik penonton untuk menyaksikan teater kita," ujar Nano menutup pembicaraan.
(ard)