Italia Memerangi Terorisme lewat Budaya

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Nov 2015 08:33 WIB
Perdana Menteri Matteo Renzi memilih menggelontorkan dana yang dibagi separuh untuk pertahanan keamanan dan separuh untuk aktivitas seni budaya.
Italia akan mengeelontorkan dana untuk kegiatan seni budaya. (Getty Images/Thinkstock/sedmak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Italia mungkin tidak akan seperti Perancis yang langsung memasang pasukan militer di setiap meter jalanannya. Mengutip Huffington Post, Negeri Spageti itu memilih memeranginya dengan cara sangat Italia.

Italia memilih jalan seni. Negara itu justru akan meningkatkan pendanaan terhadap museum, pementasan teater, dan konser.

Perdana Menteri Matteo Renzi mengungkapkan rencananya pada Selasa (24/11), salah satu cara memerangi terorisme adalah dengan mengeluarkan 2 miliar euro atau Rp28,9 triliun untuk menjaga keamanan Italia setelah penyerangan Paris dua pekan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uang itu akan digelontorkan untuk dua pos penting. Secara rinci, 1 miliar euro atau Rp14 triliun diperuntukkan bagi penguatan keamanan demi kepentingan pertahanan, sementara 1 miliar euro lainnya diperuntukkan bagi program-program budaya.

"Apa yang terjadi di Paris memberi sinyal adanya peningkatan dalam peperangan budaya di mana kita hidup sekarang," kata Renzi saat berpidato di Capitoline Museum, Roma.

"Mereka membayangkan teror, kita menjawab dengan budaya. Mereka menghancurkan patung, kita mencintai seni. Mereka merusak buku-buku, kita menjadi negara penuh perpustakaan," ujar Renzi melanjutkan.

Bahkan, setiap 18 tahun Italia akan memberikan tambahan US$530 atau Rp7,2 juta untuk setiap aktivitas hiburan dan kebudayaan, seperti konser musik, produksi film, maupun pementasan teater budaya.

Dalam upaya meredakan ketegangan antara masyarakat yang termarjinalisasikan dengan Italia, pemerintah juga akan mengeluarkan anggaran lebih untuk kelompok pinggiran dan golongan imigran di kota-kota besar.

Anggaran-anggaran yang diajukan Perdana Menteri, mengutip Financial Times, sebagian besar akan didatangkan dari pajak penghasilan masyarakat Italia. Bisnis Italia juga diharapkan mendukung itu. Namun, rencana belum pasti diloloskan di parlemen, karena itu baru dari PM saja.

Rencana Renzi itu muncul di tengah kekhawatiran masyarakat Eropa terutama, setelah serangan Paris. Apalagi jutaan peziarah akan datang ke Roma mulai 8 Desember, sehubungan Jubilee Year of Mercy yang "dikumandangkan" Paus Fransiskus.

Maret lalu, kelompok Islam fanatik memberi sinyal mereka akan menyerang Vatikan. (rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER