Jakarta, CNN Indonesia -- Balet adalah karya seni tari yang mengandalkan keahlian tinggi. Sebut saja gerakan
on point di mana balerina harus menopang tubuh dengan ujung jempol kaki, begitu juga
split di mana kaki balerina harus merenggang lurus.
Namun penampilan spektakuler balerina di atas panggung tidak berarti apa-apa jika tidak dibarengi budi pekerti dan norma kehidupan yang baik. Demikian disampaikan Maya Tamara, pendiri Namarina, sekolah balet tertua di Indonesia.
Menurutnya, sekolah balet tidak melulu mengajarkan keahlian-keahlian fisik di atas panggung. Norma kehidupan sehari-hari dan budi pekerti yang baik juga menjadi asupan para balerina, yang dapat menjadi "pemanis" ketika mereka menari dengan indah gemulai di atas panggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Namarina, tidak hanya pelajaran
skill balet saja yang kami berikan. Tapi juga mengajarkan norma-norma kehidupan," ujar Maya kepada CNN Indonesia saat ditemui di sekolah balet Namarina, Jakarta, pada Kamis (12/11).
Norma kehidupan yang pertama adalah rasa hormat. Setiap kali balerina masuk ke dalam kelas, mereka diberikan pelajaran tentang rasa hormat, terutama kepada guru. Maya menegaskan, "Dalam kelas balet, kami harus memberikan rasa hormat kepada guru,"
Selain rasa hormat, disiplin juga menjadi kunci kesuksesan balerina di atas panggung.
"Kemudian rasa disiplin, para balerina harus mengikuti susunan balet yang sudah ada secara rapi. Seperti pakaian mereka, dan rambut mereka juga harus selalu berkonde," tegas Maya, yang juga menjadi guru balet di sekolah yang sudah berdiri hampir 60 tahun itu.
Berbicara masalah disiplin, setiap sekolah balet pasti memiliki ruang ganti khusus bagi para balerina ketika ingin mengganti kostum menari mereka. Mengutip pernyataan Maya, seorang balerina harus tahu cara merapikan ruang ganti pakaian mereka setiap kali melakukan latihan atau tampil di atas panggung.
"Terkadang ruang ganti juga berantakan kalau para balerina habis ganti kostum. Harusnya mereka konsisten. Di kelas mereka disiplin, di ruang ganti mereka juga disiplin. Harus dirapikan!" ia menegaskan.
Dan masih ada lagi, yaitu norma meminta izin. Menurutnya, para balerina harus tegas ketika tidak ingin masuk kelas karena alasan yang tepat juga.
"Ketika para balerina berhalangan masuk kelas, mereka harus minta izin, jangan asal enggak masuk kelas saja," tuturnya.
Lebih lanjut, selain memberikan rasa budi pekerti dan pelatihan fisik kepada para balerina, Namarina juga mengajarkan pelajaran sejarah terkait seni menari itu. Menurut Maya, seorang penari harus tahu sejarah menari sebelum ia tahu caranya menari.
"Para balerina juga harus tau sejarah, jadi mereka enggak kaya robot yang cuma tahu pelajaran
skill saja," katanya.
Dengan mengetahui budi pekerti di kelas dan kehidupan sehari-hari, para balerina akan mendapatkan pengaruh yang sangat baik ketika mereka tampil di atas panggung.
"Gerakan gemulai yang spektakuler ya percuma kalau tidak ada makna dari apa yang mereka lakukan di atas panggung. Percuma kalau cuma pamer tapi tidak mengetahui arti di balik tarian yang mereka lakukan."
(vga/vga)