Jakarta, CNN Indonesia -- Tak banyak anak berkenan mengikuti jejak orang tua dalam berkarya, terutama di ranah musik. Ada kalanya mereka gengsi disamakan dengan generasi yang lebih senior, dan lebih memilih
genre berbeda, sesuai usia dan minat.
Namun tidak demikian halnya dengan Brian "BJ" McKnight Jr. dan Niko McKnight, yang dari nama belakangnya saja sudah bisa ditebak siapa gerangan ayah mereka. Tak lain musisi bersuara dan bertubuh seksi, Brian McKnight.
BJ (vokal, bass, keyboard) dan Niko (gitar, vokal) bermusik secara profesional. Mereka bergabung di grup band BRKN RBTZ alias Broken Robots yang juga didukung Fabian Egger (drum) dan Will Wu (bass) dan David Abrams (gitar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam biografi yang tertera di akun Facebook BRKN RBTZ, diketahui grup band ini memainkan musik perpaduan rock dan pop dengan imbuhan soul, yang terinspirasi musik Paramore, Reliant K, Bruno Mars, dan bahkan Michael Bublé.
Diakui Niko kepada Beautifullys Magazine, ide pemberian nama unik grup band yang terkenal lewat lagu
Marry Your Daughter dan
L.O.V.E. ini didapat dari pengamatannya terhadap industri, di mana para buruh tak ubahnya robot.
Saat ditemui CNN Indonesia.com di Lounge di The Trans Luxury Hotel Bandung, sebelum berkonser, pada Kamis siang (31/12), Brian menyatakan bangga dengan pilihan kedua anaknya memainkan musik organik seperti dirinya.
“Saya selalu mendengarkan musik mereka,” kata Brian sembari tersenyum lebar. “Mereka, dua bocah paling berbakat yang saya kenal.” Diakui sang pelantun
Back at One, pilihan memainkan musik organik tidak lah mudah.
Musik organik yang dimaksud Brian adalah musik yang diciptakan dengan instrumen asli, tanpa campur tangan komputer. Di era digital, tak sedikit musisi muda yang tertarik mengeksplorasi bunyi-bunyian baru dengan komputer.
“Sayangnya, mereka menjadi musisi pada saat sebagian musisi lain tak lagi menganggap serius musik organik. Mereka bisa frustasi gara-gara ini,” kata Brian. BJ dan Niko tertarik mengkreasikan seni, bukan musik asal-asalan.
Agar bisa sukses di tengah pertempuran musik organik vs musik digital, menurut Brian, kedua anaknya harus bersabar. Bagaimanapun upaya meniti karier, termasuk di bidang musik, membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Saya percaya mereka mampu [meraih sukses], walau untuk itu harus rela berkorban,” kata Brian. Sebagai ayah, adakah Brian juga menjadi mentor bagi kedua anaknya? Saat CNN Indonesia.com menanyakan hal ini, Brian berkelit.
“Tidak juga. Anak-anak sudah tahu segalanya! Hahaha,” kata Brian, bangga. “Kalau ditanya, saya pasti memberikan saran, karena saya mendukung apa pun pilihan mereka. Tapi mereka jarang bertanya. Mereka punya cara sendiri.”
Brian tak memungkiri dirinya prihatin melihat kedua "putra mahkota"
nyemplung industri musik era kini yang sangat berbeda dibanding dua dekade lalu, saat dirinya baru merintis karier lewat album perdana
Brian McKnight (1992).
“Bisnis musik kini adalah ‘binatang’ yang berbeda dibanding semasa dulu saya bermusik,” kata Brian. “Tapi mereka jelas memiliki bakat, dan saya berharap mereka bisa berhasil.” Tentu saja, berhasil dengan usaha sendiri.
[Gambas:Youtube] (vga/vga)