Jakarta, CNN Indonesia -- Memasuki Tahun Baru 2016, ada baiknya beresolusi memperbanyak kebaikan baru dan meninggalkan keburukan lama. Hal ini juga lah yang dilakukan Henry Rollins, vokalis grup band punk Black Flag.
Setelah sempat mengejek Morrissey, ia pun bertobat. Suatu kali, ia menyebut sang mantan pentolan The Smiths memberikan dampak buruk bagi umat. Bahkan ia ingin membakar Morrissey sampai tewas!
Kini, agaknya Rollins menyesal telah melontarkan kata-kata serta niat buruk terhadap Morrissey. Buru-buru ia menarik segala ucapan yang kadung dilontarkan kepada Morrissey dan berbalik memujinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ya, saya menyukai pria itu [Morrissey]," kata Rollins kepada
Guardian, dikutip
NME. "Saya pikir, dia sangat pintar dan memiliki selera yang baik dalam musik.”
“Namun saya tidak akan mengatakan hal itu di atas panggung, karena bisa-bisa malah disalahartikan. Maka dari itu, kita manusia diizinkan untuk berubah.”
Rollins juga menyinggung niatnya membakar Morrissey sampai tewas. Ternyata, bukan hanya Morrissey yang menjadi target. Terbukti, ia memiliki sederet daftar.
"Saya memiliki daftar nama orang-orang yang saya ingin bunuh," kata Rollins seraya menegaskan dirinya sempat tak peduli jika orang-orang itu mati dalam kobaran api.
"Tentu saja Morrissey urung masuk dalam daftar tersebut," ia meralat niat buruknya. "Saya pikir, dunia menjadi tempat yang lebih baik jika ada dia di sini.”
Sebelumnya, Rollins juga pernah mengejek Donald Trump, konglomerat yang kini menjadi kandidat Presiden Amerika Serikat ke-45. Rollins menganggap Trump membosankan.
Rollins mengaku, dirinya bukan penggemar Trump. Tapi ia menghargai sifat Trump yang selalu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.
“Ia pernah mengatakan hal seperti, ‘Tidak boleh ada orang Muslim!’ Tentu saja sebagian orang setuju dengan hal itu. Trump akan menjadi presiden yang menghancurkan. Namun pada waktu yang sama, saya pikir, ia tidak sungguh-sungguh ingin menjadi presiden. Ia hanya orang kaya yang bosan.”
(vga)