WAWANCARA EKSKLUSIF

Patagonia, Tribute untuk David Bowie dari Setiawan Djodi

Vega Probo | CNN Indonesia
Selasa, 12 Jan 2016 12:37 WIB
“Lagu tentang gunung yang sering disebut stairway to heaven ini seperti mengantar Bowie ke surga,” kata Setiawan Djodi.
David Bowie dan Setiawan Djodi (Dok. Istimewa/Setiawan Djodi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada firasat apa pun saat Setiawan Djodi merekam single berjudul Patagonia, sepekan lalu. Semula lagu yang digarap bersama salah seorang kerabatnya ini hendak ditujukan bagi kaum muda penggemar panjat tebing.

Sebelumnya, pengusaha yang juga personel Kantata Takwa ini pernah melakoni sederet olahraga ekstrem dan aktif di organisasi panjat tebing selama belasan tahun. Kini, ia sebatas menyemangati, antara lain lewat lagu.

“Patagonia sering disebut stairway to heaven,” kata Djodi saat dihubungi CNNIndonesia.com via sambungan telepon, pada Selasa (12/1). “Gunung di Argentina ini memiliki keindahan dan kekuatan, juga kerap memakan korban.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum juga lagu tersebut memasuki proses mixing, Djodi mendengar kabar duka, sahabatnya, David Bowie, meninggal dunia pada Minggu (10/1), akibat kanker. Akhirnya, Djodi menjadikan lagu Patagonia sebagai tribute bagi Bowie.

“Lagu tentang gunung yang sering disebut stairway to heaven ini seperti mengantar Bowie ke surga,” kata Djodi yang mengaku sedih ditinggal sang sahabat. Apalagi sebelumnya ia sempat berencana menggelar reuni.

Djodi sempat berniat menggelar konser Bowie dan Rolling Stones di Indonesia. Saatnya terbilang pas, mengingat Bowie baru saja merilis single berjudul Blackstar pada November 2015 lalu. Sayangnya, Bowie telah mangkat.

Djodi dikenalkan dengan Bowie oleh salah seorang sahabatnya, Linda Garlan, di New York, AS, sekitar empat dekade lalu. Sejak itu, keduanya bersahabat, bahkan Bowie sering singgah di Indonesia, termasuk rumah Djodi di Tawangmangu.

Pengalaman paling berkesan, diakui Djodi, suatu kali bermalam di Candi Borobudur bersama Bowie, dengan seizin pemerintah. Sang biduan nyentrik memang tertarik mempelajari budaya Jawa, termasuk tradisinya.   

“Itu pengalaman spiritual bersama David,” kata Djodi. “Kami berada di Candi Borobudur sejak matahari terbenam sampai matahari terbit, untuk bermeditasi. David bersama istrinya, Iman, dan saya bersama asisten.”

Kebersamaan Djodi dengan Bowie juga terjadi di New York, antara lain untuk merekam lagu Don’t Let Me Down and Down. Ide menggarap lagu tersebut dalam versi Bahasa Indonesia, diakui Djodi, sudah muncul sejak lama.

Bowie sendiri yang meminta Djodi ke New York untuk menggarap lagu tersebut. Diakui Djodi, setiap kali bermusik bersama, Bowie sering meledeknya agar meninggalkan bisnis, dan lebih berkonsentrasi menekuni musik.

“Bagi saya, David itu seperti cahaya, terutama dalam hal musik,” kata Djodi. “Setiap kali saya bermain gitar, dia selalu bercanda agar saya melupakan bisnis, dan memilih musik. Hahaha. Tapi mau bagaimana lagi, saya memang orang bisnis.”

Selengkapnya lirik lagu Patagonia yang ditulis Djodi:

Patagonia

Ada langit... di atas galaksi
Gerhana bulan melukis... melodi warna
Seratus tahun mukjizat... aku kembali bangkit
Kuandalini Latifah... Manunggaling Kawula Gusti

Merajut jati diri gelindingkan... revolusi mental
In sya Allah... hidayah menuntun jiwa
Bacalah dengan namanya... semuanya akan terang benderang
Bacalah dengan kasihnya... damailah lubuk jiwa

Bacalah dengan cintanya... kan dapati kasing sayang
Bacalah dengan osaki... kan dapati Hasta Brata
Patagonia Aconcagua... Stairway to heaven
Osaki Mata Dewa... Asmaranggama alamku

Tuhanku kekasihku... guru abadiku
Patagonia Aconcagua... Stairway to heaven
Terimalah kedatanganku

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER