Jakarta, CNN Indonesia -- Karya seorang musisi yang telah tiada biasanya dikenang dalam bentuk lagu
cover version atau acara konser
tribute. Tapi Flea, pemain bass Red Hot Chilli Pepper, punya cara yang lebih ekstrem.
Pria yang sering terlihat atraktif di atas panggung ini menorehkan tato nama David Bowie di tangan kirinya. Kabar tersebut diketahui melalui unggahan foto di akun Instagram Flea pada Selasa (12/1).
Sebelum Bowie, Flea juga pernah menorehkan nama Jimi Hendrix di bagian tangan yang sama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, tato Bowie berwarna hitam dan dihiasi dengan kilatan petir. Selain foto, Flea juga mengunggah video proses penorehan tato Bowie.
"
And these children that you spit on as they try to change their worlds," tulis Flea mengutip lirik lagu Bowie yang berjudul
Changes dalam kolom komentar di video unggahannya.
Tidak hanya Instagram, Flea juga mengungkapkan kesedihannya melalui cuitan di Twitter.
"Oh tidak, pahlawan saya, Bowie. Sosok terindah. Saya mencintainya dengan seluruh hidup saya. Musik rock telah usai. Ia adalah yang terbaik. Tidak ada yang bisa menyamainya," tulis Flea.
Jika Flea menganggap Bowie sebagai pahlawan, istri mendiang John Lennon, Yoko Ono, mengenang almarhum David Bowie sebagai sosok ayah yang dapat mengganti peran John untuk anaknya, Sean Lennon.
Setelah John tiada—ditembak mati oleh salah seorang penggemarnya, pada Desember 1980, Bowie seringkali mengunjungi Ono dan Sean yang kala itu masih berumur lima tahun.
Dalam sebuah pernyataan yang Ono unggah ke situs web resminya, wanita berusia 82 tahun itu mengungkapkan hubungannya dengan Bowie serta pentingnya keberadaan sang Ziggy Stardust dalam kehidupan keluarga besar Lennon.
"John dan Bowie menghormati satu sama lain," tulis Ono, dikutip The Hollywood Reporter.
"Kepintaran dan talenta mereka sama. Saya dan John tidak memiliki banyak teman, jadi kami merasa bahwa Bowie sebagai saudara dekat," ia melanjutkan.
Tak jarang Bowie mengantar jemput anak laki-laki Lennon dan Ono ini ke sekolah.
"Ketika Sean masih sekolah di Swiss, Bowie menjemputnya dan mengajak Sean jalan-jalan ke museum. Bahkan, Bowie juga memperbolehkan Sean main di studionya di Jenewa," Ono menceritakan, sambil mengingat momen-momen indah dirinya bersama sang legenda bergaya nyentrik itu.
[Gambas:Youtube] (ard/vga)