Prisia Nasution: Oscar Seharusnya Tak Hitam Putih

Vega Probo | CNN Indonesia
Selasa, 01 Mar 2016 18:27 WIB
“Aku enggak bisa lihat hitam putih sebagai hal berbeda, karena yang diapresiasi adalah aktornya, manusianya, bukan warna kulitnya.”
Prisia Nasution (CNNIndonesia/Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perhelatan Oscar dua tahun belakangan makin kencang diterpa isu rasialisme. Tak sedikit insan film menuding daftar nominasi Oscar tahun ini “terlalu putih” lantas melakukan aksi boikot.

Menanggapi soal ini, aktris Prisia Nasution tak sepakat soal label “hitam putih” di ranah perfilman, apalagi di ajang penganugerahan penghargaan bergengsi macam Oscar.

“Aku enggak bisa lihat hitam putih sebagai hal berbeda, karena yang diapresiasi adalah aktornya, manusianya, bukan warna kulitnya,” kata Prisia kepada CNN Indonesia.com, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maka perempuan Batak-Jawa 31 tahun ini tak memandang perlu aksi tuding menuding, bahkan boikot, hanya gara-gara daftar nominasi Oscar tahun ini didominasi insan film berkulit putih.

Penilaian juri ajang penganugerahan penghargaan film macam Oscar, menurut Prisia, sebaiknya lebih difokuskan pada kemampuan si aktor atau sineas, tanpa membedakan ras atau gender.

“Bukan soal ras, wanita, pria atau waria,” ia menegaskan. “Tapi soal jago atau enggak. Kalau bagus, ya sah dapat award. Tapi kalau cuma bisa omong doang, jangan harap dapat apa pun.”

Begitu juga insan film yang berkutat di bidang teknik perfilman, harus diapresiasi dari sisi karyanya.

Prisia sendiri tak terlalu memikirkan soal apresiasi. Walaupun ia pernah meraih piala Citra kategori Aktris Terbaik Festival Film Indonesia 2011 untuk aktingnya di film Sang Penari.
 
Ia juga meraih Indonesian Movie Awards 2014 kategori Pemeran Utama Wanita Terfavorit. Namun diakuinya, sama sekali tak berharap mendapatkan penghargaan bergengsi tersebut.

“Ketika main film, sejak awal, aku sama sekali tidak kepikiran untuk dapat award,” katanya. “Atau sengaja berakting oke biar nanti dapat award, aku enggak begitu.”

Bagi Prisia, penghargaan adalah hadiah atas sesuatu yang dikerjakan. Lagipula, ia menambahkan, penghargaan diberikan menurut selera para juri yang tak bisa ditebak apa maunya.

“Kadang ada film yang kita pikir bagus, tapi ternyata bukan film itu yang menang,” Prisia menggambarkan selera juri ajang penganugerahan penghargaan yang kadang tak sama dengan awam.  

Namun Prisia mengaku, pemberian penghargaan bisa menjadi penyulut semangat untuk membuat film yang lebih bagus lagi. Penghargaan sesungguhnya di mata Prisia adalah kepuasan batin.

“Ketika aku puas dengan apa yang aku kerjain, dari ‘action’ sampai ‘cut’ dan selama enggak ada adegan yang bikin aku menyesal, itu achievement buat aku,” kata Prisia.

Jika kelak berolah piala, maka Prisia menganggapnya sebagai bonus. Prisia tentu saja senang menerima bonus. “Itu berarti menghargai apa yang aku kerjain.”

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER