Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu, beberapa pria nekat memberondong peluru dan meledakkan bom di wilayah di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.
Insiden nahas tersebut sedikit banyak berdampak buruk terhadap acara-acara di Ibu Kota, termasuk perhelatan musik Jazz Java Jazz Festival (JJF) 2016.
Menurut Dewi Gontha, selaku presiden direktur Java Festival, beberapa musisi mancanegara yang akan tampil pada 4, 5 dan 6 Maret 2016 di JIEXpo Kemayoran sempat khawatir dan takut manggung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau demikian, Dewi menegaskan bahwa sistem keamanan JJF 2016 sudah sangat ketat dan semua artis mancanegara bakal tetap tampil.
"Sempat ada insiden [bom] di Jakarta, beberapa artis khawatir, mereka bingung apakah tetap manggung atau tidak," ujar Dewi ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/3).
Namun, Dewi bersama ayahnya, Peter Gontha, mengaku sudah menghadap ke Menko Polhukan Luhut Panjaitan untuk memperketat keamanan selagi JJF 2016 dihelat.
Setidaknya ada 750 personel keamanan yang bakal dikerahkan selama acara berlangsung tiga hari.
"Dengan begitu, kami dapat meyakinkan kepada beberapa artis untuk mau manggung di JJF 2016," ia menambahkan.
"Rumor-rumor mereka khawatir itu memang ada, tapi dapat dipastikan semua artis akan datang dan tetap tampil!" tegasnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Peter. Ia sempat berkomunikasi dengan pihak manajer dari artis-artis yang khawatir itu dan memberikan "ceramah" kepada mereka.
"Saya tulis surat ke manajer mereka, saya bilang, 'Saya
ngerti kalau kalian takut, tapi insiden itu enggak cuma di Indonesia, tapi di Perancis, Spanyol, dan Amerika Serikat,'" Peter menceritakan.
"Dunia ini memang tak pernah aman untuk siapa saja, kalau Tuhan memang menghendaki, maka ya terjadi lah."
Selain itu, semua kekhawatiran para musisi jazz yang akan tampil semakin hilang ketika Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert Blake menghubungi mereka dan memastikan bahwa Indonesia adalah tempat yang aman.
(vga/vga)