Jakarta, CNN Indonesia -- Sayidan, sebuah kampung yang terletak di pinggir sungai di tengah kota Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi saksi bisu terbentuknya band Shaggydog pada 1 Juni 1997.
Band ini beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik dan Yoyo. Sejak pertama terbentuk, mereka sepakat untuk membawakan lagu-lagu bernuansa ska, reggae, jazz, swing dan rock.
Musikalitas mereka dipengaruhi oleh Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, dan Song Beach Dub Allstars.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak pertama kali terbentuk, Shaggydog telah merilis lima album musik, yaitu
Shaggydog (1999),
Bersama (2001),
Hot Dogz (2003),
Kembali Berdansa (2006) dan
Bersinar (2009).
Tidak hanya di Indonesia, Shaggydog juga telah mencicipi panggung musik mancanegara dengan tampil di Belanda pada 2004 dan 2006, serta Australia pada 2009.
Belum lama ini, Shaggydog kembali membuat Indonesia bangga, dengan diundang tampil ke festival musik South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Tampil di panggung SXSW menjadi incaran banyak orang, karena banyak sosok penting dari berbagai industri seni dan hiburan yang datang, dari sutradara film hingga pemimpin perusahaan teknologi.
Shaggydog juga harus bangga, karena panggung yang akan mereka rasakan sudah pernah dicoba sebelumnya oleh Metallica, Coldplay, Justin Timberlake, Tori Amos, Prince, Lionel Richie, Bruce Springsteen, Hanson, Norah Jones, Iggy Pop, Green Day hingga Johnny Cash.
Heru dan kawan-kawan akan tampil dua kali, yaitu pada Kamis (17/3) pukul 20.00 di Flamingo Cantina (515 E 6th St) dan pada Sabtu (19/3) pukul 21.00 di Russian House (307 E 5th St).
Bagaimana kisah undangan festival SXSW bisa sampai ke tangan Shaggydog? Saksikan perbincangannya di
CNN Indonesia.com Music at Newsroom: Shaggydog ke SXSW pada Rabu (23/3) pukul 14.00-15.00 WIB hanya di
www.cnnindonesia.com !
(ard/vga)