Cerita Rakyat Indonesia Sampai ke Bologna

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 14:10 WIB
Indonesia berpartisipasi dalam Bologna Book Fair 2016, 4 sampai 7 April mendatang. Buku anak dan cerita rakyat mendominasi pameran.
Paviliun Indonesia saat berpartisipasi dalam Frankfurt Book Fair 2015. (Dok. Pulau Imaji via Facebook)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keragaman dan eksotisme menjadi salah satu daya tarik Indonesia. Itulah yang diusung dalam acara internasional Bologna Book Fair 2016 di Italia. Indonesia berpartisipasi, 4 hingga 7 April mendatang.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Indonesia tampil dengan tema "Return to the Island of Tales." Itu tidak jauh dari tema Frankfurt Book Fair 2015 di mana Indonesia jadi Tamu Kehormatan: "17.000 Islands of Imagination."

Island of Tales sendiri menjadi salah satu bagian dari paviliun megah Indonesia di Frankfurt Book Fair itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, karya literatur yang dipamerkan di Bologna Book Fair 2016 didominasi oleh buku anak. Kategorinya beragam, mulai buku fantasi anak, religi anak, sampai pengajaran bahasa dan pengembangan karakter. Sekitar 200 judul buku yang ditampilkan.

Buku anak, termasuk cerita rakyat klasik. Cerita seperti Cinderalas, Lutung Kasarung, Putri Kemang, Hua Lo Puu, sampai kisah Pandawa yang selama ini diceritakan mulut ke mulut menjelang tidur di lingkungan tradisional, sampai ke telinga dunia.

Buku-buku itu bukan sekadar dipamerkan. Menurut Siti Gretiani, Koordinator Promosi Literasi Komite Buku Nasional, cerita rakyat klasik Indonesia juga "dijual" kepada agensi serta para penerbit asing.

Harapannya, "Dapat diterbitkan dalam bahasanya masing-masing sehingga buku anak-anak Indonesia dan kekayaan cerita rakyat Indonesia dapat dikenal di dunia internasional," ujar Siti menjelaskan.

Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, buku anak termasuk yang diminati asing. Terutama jika berkaitan dengan cerita rakyat dan cerita muslim.

"Buku anak kita banyak sekali diminati penerbit asing dan menjadi genre terpopuler di pameran buku Frankfurt tahun lalu," kata Laura Prinsloo, Ketua Komite Buku Nasional memberi fakta.

Untuk itulah beberapa penerbit dalam negeri seperti Gramedia, Mizan, dan Erlangga berusaha menampilkan buku unggulan. Mizan misalnya, akan menampilkan buku cerita Hello Kids dan biografi ilmuwan muslim yang dibuat berilustrasi menarik.

Sebelumnya, menurut informasi Yuliani Liputo dari Mizan Pustaka, pihaknya sudah berhasil menjual hak cipta buku semacam itu--anak dan muslim--ke penerbit Australia, Turki, Malaysia, dan Pakistan.

Bukan hanya dipamerkan dalam bentuk buku, ilustrator andal Indonesia juga akan unjuk gigi. Di stan Indonesia akan ada demo ilustrasi setiap harinya. Pada Rabu (6/4) mendatang, Indonesia menyelenggarakan happy hour untuk pengunjung.

Tiga ilustrator, Evelyn Gozali, Renata Owen, dan Iwan Yuswandi bersama-sama melakukan demo ilustrasi berdasarkan cerita rakyat Indonesia. Kisah Timun Mas dan Sangkuriang pun dibuat lebih semarak. (rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER