Penjualan Piringan Hitam Masih Lebih Menguntungkan

Muhammad Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 23:55 WIB
Mengutip RIAA, penjualan rekaman fisik berupa piringan hitam di Amerika Serikat (AS) menghasilkan keuntungan secara finansial yang menjanjikan.
Ilustrasi pembeli piringan hitam di RSD 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perkembangan era digital tidak melulu merugikan rilisan fisik. Hingga saat ini, rilisan fisik dari berbagai musisi masih menjadi incaran pecinta musik.

Adanya Record Store Day (RSD) setiap tahun di berbagai belahan dunia juga menandakan bahwa rilisan fisik masih eksis.

Menurut Recording Industry Association of America (RIAA), penjualan rekaman fisik berupa vinil alias piringan hitam di Amerika Serikat (AS) menghasilkan keuntungan secara finansial yang menjanjikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih jika dibandingkan dengan layanan musik streaming seperti Apple Music atau Spotify.

RIAA memiliki data yang menyatakan bahwa penjualan piringan hitam di AS meningkat 32 persen di tahun 2015, sehingga menghasilkan keuntungan mencapai US$416 juta.

Pencapaian itu merupakan pencapaian tertinggi sejak 1988 dalam sejarah industri rekaman AS, karena pada 2014 pendapatannya "hanya" mencapai US $7 miliar.

Sedangkan pendapatan dari layanan musik digital cuma US$385 juta. Padahal pertumbuhan layanan musik digital mencapai 31 persen.

Dikutip dari Pitchfork, Ketua dan CEO RIAA, Cray Sherman, menyampaikan pendapatnya mengenai pencapaian itu.

"Itu bukti bahwa rekaman fisik masih diminati oleh pasar, padahal sudah ada gempuran dari layanan digital," kata Sherman.

Perayaan tahunan RSD dihelat setial 16 April. Tahun ini, Duta RSD ialah Metallica.

Dalam RSD 2016, Metallica akan merilis dua album live yang sebelumnya belum pernah dirilis.

Selain Metallica, karya mendiang David Bowie juga akan dirilis. Station to Station dan The Man Who Sold The World adalah dua album milik Bowie yang akan beredar di RSD 2016.

Pemberitahuan ini dipublikasikan lewat akun resmi facebook David Bowie.

RSD sudah digagas sejak 2007. Lalu, setahun kemudian, RSD digelar untuk pertama kali dan dimeriahkan para penggemar musik dan kolektor rilisan fisik se-Amerika Serikat, juga Eropa.

Bukan hanya pelaku musik, toko musik juga mendukung acara ini. Kurang lebih 1.400 toko musik independen di Amerika Serikat dan ribuan toko musik negara-negara lain yang mendukung RSD.

Khusus di Amerika, RSD dikelola oleh Michael Kurtz dan Carrie Colliton. Mereka juga berkoordinasi dengan Michael Bunnell dan Eric Levin.

Perayaan musik tahunan ini digelar hanya satu hari dan serentak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Untuk di Indonesia RSD paling sering diadakan di Bandung dan Jakarta di hari yang sama.

(ard/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER