Jakarta, CNN Indonesia -- Pada Kamis malam ini (12/5), para pecinta seni, khususnya tari, berkesempatan menyaksikan pertunjukan bertajuk
EKI Update V 1.0 #EtnikKekinian yang dipersembahkan oleh EKI Dance Company di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta.
EKI Dance Company adalah sanggar tari profesional yang mewadahi pelatihan, pentas, maupun manajemen seni pertunjukan. Setiap harinya, para penari sanggar yang berjumlah 30 orang berlatih bersama di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Beberapa tahun terakhir, sanggar tari yang berdiri pada 1996 ini sukses menggelar acara pentas musikal dan juga kabaret, antara lain
Madame Dasima,
Gallery of Kisses, China Moon, Kabaret Oriental, dan
Kabaret Keroncong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persembahan kali ini terbilang spesial dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana tarian dipadukan
variety show. Dengan begitu, para penonton bakal terhibur memirsa sajian “gado-gado” ini sepanjang 90 menit, sejak dimulai selepas pukul tujuh malam.
“Bentuk acaranya akan
variety show. Selain ada pertunjukan tari, juga akan ada
talkshow,
choir, bahkan
games,” ujar Iwan Setiawan, selaku
media relation acara yang juga digelar pada Jumat malam (13/5) ini kepada CNNIndonesia.com, pada Rabu (11/5).
Adapun tarian yang dipentaskan, antara lain
Windu Mataya (Jawa),
Last Bow (Jepang),
Bala Turangga (Jawa Tengah),
Kipas Sate Maknyus (Jawa Timur), dan
Kabaret Baliano (Bali). Beberapa tarian etnik daerah dikemas dengan sentuhan modern.
“Dengan demikian [pertunjukan ini] bisa dinikmati oleh anak muda, masyarakat urban, yang mungkin lebih mengenal budaya luar dibanding budaya sendiri,” kata koreografer Rusdy Rukmarata, sebagaimana tertera di siaran pers.
Unsur etnik kekinian yang diusung pertunjukan ini siap dirasakan oleh penonton dari segala sisi. Rusdy pun berharap, pertunjukan ini dapat dapat menumbuhkan rasa bangga, terutama kaum muda, terhadap kekayaan budaya Indonesia.
“Sisi etnik kekiniannya dari semua ya, gerak, kostum, musik. Misal, dari musiknya diaransemen ulang.
Mix sih, enggak lebih modern juga. Karena akar kreatif itu asalnya malah dari etnisitas,” tambah Iwan kepada CNNIndonesia.com.
Tidak berdiri sendiri, EKI Dance Company juga menggandeng sejumlah seniman kreatif. Ada musisi Oni Krisnerwinto yang mengaransemen lagu rakyat bersama Tembi Production, serta komposer terkenal Addie MS.
Aransemen musik Oni sendiri akan digunakan sebagai iringan pertunjukan salah satu tari, sedangkan Luwi dan Addie akan hadir sebagai bintang tamu
talkshow. Selain ketiganya, ada pula desainer Luwi Saluaji dengan kreasi batik.
Produser acara
EKI Update V 1.0 #EtnikKekinian yang juga merangkap sebagai pemandu
talkshow, Uli Herdinansyah, berujar bahwa pertunjukan kali ini akan terasa lebih personal dan interaktif dengan penonton.
(vga/vga)