Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia sejatinya merupakan pasar film menjanjikan bagi rumah produksi internasional. Tak heran jika Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengklaim banyak yang ingin berinvestasi.
Apalagi sejak dibukanya keran Daftar Negatif Investasi (DNI) Indonesia, di mana industri perfilman termasuk di dalamnya. Maka jangan heran jika sebentar lagi bioskop-bioskop asing dan distributor film luar berdatangan.
Triawan sendiri sudah mulai "jemput bola." Ia mengajak rumah produksi film internasional, termasuk menyambangi Walt Disney Pictures saat berkunjung ke Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan hanya Disney yang kami ajak, kebetulan saja ketemu Disney. Rumah produksi lain juga diajak, kemarin ada dari Korea yang tertarik. Tapi [waktu itu] belum bisa karena belum DNI," kata Triawan kepada CNNIndonesia.com baru-baru ini.
Bekraf berharap, dengan dibukanya DNI dan banyak investasi asing di bidang kreatif yang masuk, kualitas industri perfilman Indonesia dapat meningkat. Di antaranya, produksi makin ramai dan nilainya naik.
Kata Triawan, tidak perlu takut menghadapi rumah produksi internasional. Film nasional tetap jadi tuan rumah di negaranya sendiri.
"Sebelum DNI dibuka, 80% sudah film asing kok. Mereka di sini juga tidak melulu buat film untuk internasional. Justru dengan dibuka DNI modal kuat masuk ke Indonesia dan film Indonesia bisa meriah lagi," kata Triawan.
Sebelumnya, saat ditemui di promosi film
Captain America: Civil War di Singapura Robert Gilby Managing Director The Walt Disney Company South East Asia berkata pihaknya "tidak pernah berkata tidak" atas ajakan Triawan membuka kantor di Indonesia.
"Proses pembuatan film itu yang penting menemukan ide-ide terbaik. Dan ide yang baik bisa datang dari mana saja," ujarnya.
(rsa)