Para penikmat Festival Musik Glastonbury terpaksa mengalami ketidaknyamanan. Cuaca yang tidak mendukung membuat pengunjung harus bangun tidur dari tenda kemah dengan kondisi hujan, bahkan berlumpur.
Seperti yang dikutip dari laman Independent, suhu naik hingga 19 derajat Celcius pada Kamis (23/6) dan Matahari pun akan muncul menembus awan yang tebal. Ahli meteorologi sudah mewanti-wanti pengunjung Glastonbury bahwa mungkin masih akan ada hujan petir susulan, terutama pada hari ini (24/6) hingga esok Sabtu (25/6).
Sedangkan pada Minggu (26/6) lusa, sepertinya akan menjadi hari dengan cuaca terbaik. Hanya saja, pengunjung mungkin akan merasakan gerimis hujan pada sore harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ramalan cuaca pada akhirnya menjadi andalan bagi ratusan pengunjung yang telah berjuang melewati kemacetan, yang bahkan hingga 12 jam pada Rabu (22/6), saat pembukaan acara.
Meteorologis Liam Dutton juga berujar, bahwa masih banyak ketidakpastian dari ramalan cuaca tersebut. Tentu saja, itu karena cuaca yang terus berubah-ubah dari hari ke hari. Liam Dutton mengunggah prakiraan cuaca tersebut ke akun Twitter miliknya.
Hujan yang terus mengguyur selama seminggu di sekitar lokasi festival tersebut telah membuat 175.000 pemegang tiket festival kesulitan. Selain kemacetan yang panjang, pengunjung juga harus mempersiapkan pakaian antihujan agar nyaman saat menikmati Glastonbury.
Sayangnya, tidak hanya cuaca saja yang mengganggu kenyamanan. Lokasi Glastonbury yang beralaskan rumput dan tanah, juga turut menjadi basah dan berlumpur setelah terguyur hujan selama tujuh hari berturut-turut.
Meski begitu, tampaknya Worthy Farm harus lebih menghindari badai lain yang muncul karena musisi sekelas Muse, Adele, dan Coldplay.