Nuansa Betawi dan Arab Khas Keluarga Zee Zee Shahab

Andika Putra | CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2016 18:50 WIB
Masakan khas Betawi dan Arab selalu mewarnai perayaan Lebaran di keluarga Zee Zee Shahab. Namun ada juga tradisi yang menyurut.
Zee Zee Shahab (CNN Indonesia/Agniya Khoiri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mewarisi darah Arab dan Betawi dari kedua orang tuanya, membuat ritual perayaan Lebaran di keluarga Zee Zee Shahab selalu diwarnai tradisi khas yang merupakan perpaduan kedua etnik.

"Kalau Betawi yang masih kentel itu ke makanan, seperti membuat kembang goyang, selendang mayang dan semur. Lalu nasi kebuli untuk budaya Arab. Makan seperti itu pasti ada saat Lebaran," kata Zeezee saat diwawancarai oleh CNNIndonesia.com, baru-baru ini.

Tidak hanya memasak makanan khas Betawi dan Arab saat Lebaran, istri penyiar televisi Prabu Revolusi ini mengaku memasak makanan tersebut untuk sehari-hari. Namun ia hanya memasak makanan yang langka di Jakarta, sementara untuk makanan yang masih mudah dicari, biasanya ia membeli.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kadang kalau lagi silaturahmi ke rumah buyut, kami suka manggil tukang kerak telor. Dia mangkal di halaman rumah. Jadi kalau silaturahmi keluarga, makanan Betawi dikumpulin," kata Zee Zee.

Seiring berjalannya waktu, Zee Zee menjelaskan ada beberapa budaya yang sudah lama tak ia lakukan lagi bersama keluarganya. Ia beralasan, anggota keluarga yang berusia lanjut sebagian besar telah tiada. Sementara generasi penerusnya kini makin banyak dan bercampur berbagai daerah. Jadilah ada tradisi yang lama kelamaan menyurut.

Ia menceritakan, dulu, selama Ramadan rutin melakukan salat tarawih pada malam ganjil bersama keluarga di rumah kedua buyutnya. Namun setelah buyut dari ibunya meninggal, kegiatan tersebut sudah jarang dilakukan.

"Tradisi seperti itu lama-lama hilang. Sekarang tarawih sama siapa aja di masjid mana aja," kata Zee Zee.

Sepanjang Ramadan tahun ini, Zee Zee cukup disibukkan dengan berbagai kegiatan di bidang hiburan. Selama satu bulan full ia datang ke studio untuk syuting. Untungnya tempat kerjanya satu tempat dengan sang suami. Sehingga mereka tetap bisa buka puasa bersama walau tak di rumah.

Kesibukkan itu membuat Zee Zee dan Prabu tak bisa mengurus anak. Alhasil ia menitipkan anak mereka pada orang tua Zee Zee. Walau begitu perempuan 28 tahun ini mengaku menikmati pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.

Tiga Tahun Mantap Berhijab

Kurang lebih tiga tahun, Zee Zee memakai hijab. Sepanjang kurun itu, ia mengaku mengalami banyak hal mulai dari yang menyenangkan sampai yang kurang menyenangkan. Namun ia berhasil melewati itu dengan bahagia dan sesuai kehendaknya.

Saat awal berhijab, Zee Zee sering kali mendapat tawaran pekerjaan di bidang hiburan. Hampir semua tawaran itu menuntut Zee Zee untuk melepas hijab. Zee Zee menolak tawaran itu dan tetap berpegang teguh pada prinsipnya.

"Saat itu keluarga menguatkan aku. Mereka bilang ini cobaan dari Allah dan pasti nanti akan mendapat sesuatu yang lebih baik," kata Zee Zee.

Tiga bulan setelah itu, Zee Zee kembali mendapat tawaran yang tak menuntut untuk melepas jilbabnya. Ia mendapat tawaran dalam program berita Islami. Dengan begitu ia tetap bisa bekerja dan berpakaian seperti yang ia inginkan.

"Setelah itu aku juga dapet tawaran untuk jelajah minoritas Islami di Eropa yang tayang di televisi. Jadi banyak hal luar biasa yang aku dapatkan di luar nalar setelah pakai hijab," kata Zee Zee.

Perempuan kelahiran 31 Maret 1988 ini mengaku tak memiliki gaya khusus dalam berhijab. Ia memakai hijab yang nyaman, sdan enak dilihat. Penting baginya untuk memakai hijab sesuai syariat Islam.

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER