Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi grup band yang digandrungi memang harus siap menghadapi setiap kegilaan. Mulai dari menjalani rangkaian tur, bertemu penggemar, hingga kehilangan waktu untuk diri sendiri.
Proses itu pun pernah dialami oleh band legendaris asal Inggris, The Beatles.
Seperti yang diberitakan oleh
Mojo pada Rabu (24/8), Paul McCartney, Ringo Starr serta mendiang John Lennon dan George Harrison bahkan sempat mengalami masa-masa kejenuhan melakoni kehidupan yang penuh sorotan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu diungkapkan oleh sang penabuh drum, Ringo Starr. Pria yang telah berusia 76 tahun itu menceritakan The Beatles tidak pernah lepas dari drama saat tampil dalam suatu konser.
Salah satunya terjadi saat mereka konser di Candlestick Park, San Francisco pada 1966.
Ketika itu, penggemar berat The Beatles—atau yang disebut Beatlemania—terus berdatangan ke lokasi, sehingga keselamatan mereka terancam.
Hingga akhir konser, seluruh personel akhirnya diangkut keluar lokasi dengan menggunakan mobil berlapis baja milik polisi, demi menghalau kerumunan yang semakin histeris.
Sang pemetik bass, McCartney, mengaku saat itu ia dan teman-temannya mengaku sempat putus asa dan lelah dengan drama kegilaan Beatlemania yang harus selalu dihadapi setiap kali menggelar konser.
"Mereka tidak berhenti menjerit. Kami sampai tidak bisa mendengar musik yang sedang dimainkan. Kami harus memperhatikan bahu satu sama lain agar bisa menyelaraskan ketukan lagu," kata McCartney.
Wawancara McCartney dan Starr mengenai drama konser The Beatles selengkapnya akan tertuang dalam film dokumenter berjudul
Eight Days A Week: The Touring Years.Dokumenter itu disutradarai oleh Ron Howard dan akan tayang pada 15 September mendatang.
[Gambas:Youtube] (ard)