David Bowie dan Persimpangan Jalan Jadi Inspirasi Sting
Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 08:34 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum mengembuskan napas terakhir, mendiang David Bowie telah meniti karier di industri musik selama 54 tahun.
Tentu saja karya-karyanya sangat dikagumi oleh semua generasi. Tak terkecuali penyanyi sekaligus pemain bass legendaris, Sting.
Dikutip dari Entertainment Weekly pada (30/8), mantan personel The Police itu mengatakn kalau album barunya sangat terinspirasi oleh sosok sang Ziggy Stardust.
Musisi yang telah berusia 64 tahun itu akan segera merilis album musiknya yang ke-12 dengan tajuk 57th & 9th pada musim gugur mendatang.
Direkam selama empat bulan, nama album itu berasal dari persimpangan yang selalu dilalui Sting setiap kali berangkat dan pulang dari studio rekamannya di New York, Amerika Serikat.
Salah satu lagu dari albumnya yang mengisahkan sosok Bowie berjudul 50.000.
"Setelah Bowie, kemudian Lemmy, lalu sahabat saya Alan Rickman dan Prince. Itu adalah masa-masa yang sangat aneh. Karena kita berpikir kalau orang-orang itu akan abadi, namun ternyata, sama seperti kita, mereka akan meninggal dunia," kata Sting.
"Selalu ada sisi gelap dalam setiap kesuksesan. Kebijaksanaan akan datang jika Anda bisa mengendalikan keduanya," lanjutnya.
Tak hanya sosok Bowie, pria asal Inggris yang telah berusia 64 tahun ini juga terinspirasi dengan isu lingkungan hidup dan suasana kota New York.
"Jalanan, lalu lintas, kebisingan dan arsitektur kota ini sangat menginspirasi saya, terutama ketika saya sedang berjalan-jalan di trotoarnya," ujar Sting.
Sebelum merilis album 57th & 9th, Sting terakhir kali merilis album bertajuk The Last Ship pada 2013.
Pria dengan enam orang anak ini mulai mengembangkan karier solonya pada 1985. Ketika itu, ia merilis album solo perdananya yang bertajuk The Dream of the Blue Turtles.
Musisi yang sudah beberapa kali konser di Indonesia ini juga mengembangkan kariernya di dunia akting. Salah satunya tampil dalam film Quadrophenia (1979) dan Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998).
Sepanjang kariernya, Sting telah meraih sejumlah penghargaan. Mulai dari American Music Awards--25 penghargaan sampai Grammy Awards--16 penghargaan.
[Gambas:Youtube]
(ard)
Tentu saja karya-karyanya sangat dikagumi oleh semua generasi. Tak terkecuali penyanyi sekaligus pemain bass legendaris, Sting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direkam selama empat bulan, nama album itu berasal dari persimpangan yang selalu dilalui Sting setiap kali berangkat dan pulang dari studio rekamannya di New York, Amerika Serikat.
"Setelah Bowie, kemudian Lemmy, lalu sahabat saya Alan Rickman dan Prince. Itu adalah masa-masa yang sangat aneh. Karena kita berpikir kalau orang-orang itu akan abadi, namun ternyata, sama seperti kita, mereka akan meninggal dunia," kata Sting.
"Selalu ada sisi gelap dalam setiap kesuksesan. Kebijaksanaan akan datang jika Anda bisa mengendalikan keduanya," lanjutnya.
Tak hanya sosok Bowie, pria asal Inggris yang telah berusia 64 tahun ini juga terinspirasi dengan isu lingkungan hidup dan suasana kota New York.
"Jalanan, lalu lintas, kebisingan dan arsitektur kota ini sangat menginspirasi saya, terutama ketika saya sedang berjalan-jalan di trotoarnya," ujar Sting.
Sebelum merilis album 57th & 9th, Sting terakhir kali merilis album bertajuk The Last Ship pada 2013.
Pria dengan enam orang anak ini mulai mengembangkan karier solonya pada 1985. Ketika itu, ia merilis album solo perdananya yang bertajuk The Dream of the Blue Turtles.
Musisi yang sudah beberapa kali konser di Indonesia ini juga mengembangkan kariernya di dunia akting. Salah satunya tampil dalam film Quadrophenia (1979) dan Lock, Stock and Two Smoking Barrels (1998).
Sepanjang kariernya, Sting telah meraih sejumlah penghargaan. Mulai dari American Music Awards--25 penghargaan sampai Grammy Awards--16 penghargaan.
[Gambas:Youtube]
(ard)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK